ANDALPOST.COM – Industri merupakan salah satu aspek terpenting yang ada di dalam negara. Aspek ini sangatlah berhubungan dengan perekonomian di suatu negara. Ketika industri disuatu negara dapat berkembang, maka manfaat yang akan didapatkan oleh negara juga akan semakin besar.
Hal inilah yang membuat Kementerian Perindustrian baru-baru ini secara gencar memacu pengembangan industri pengolahan susu yang ada di Indonesia.
Hal ini ditujukan agar industri olahan susu dapat semakin produktif dan dapat bersaing di dunia Internasional. Apalagi, saat ini produk susu merupakan bahan utama yang paling sering digunakan di makanan ataupun minuman.
Kunjungan Indonesia ke Belanda
Oleh karena itulah kini Kementerian Perindustrian tengah menjalankan sebuah program yang bernama Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035. Dan peta jalan Making Indonesia 4.0.
“Guna meningkatkan produktivitas industri pengolahan susu di tanah air. Salah satu upaya yang perlu digenjot adalah penyediaan sapi perah yang berkualitas. Untuk memenuhi kebutuhan Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) sebagai bahan baku,” tutur Putu Juli Ardika selaku Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin.
Dirjen Putu menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan kunjungan ke negara Belanda pada pertengahan April lalu. Dimana dalam kunjungan tersebut, Indonesia diwakili oleh Kemenperin, kemudian KBRI Brussel dan KBRI Den Haag.
Sedangkan untuk pihak Belanda, diwakili oleh Kementerian Pertanian, Alam dan Kualitas Makanan (Ministerie van Landbouw, Natuur en Voedselkwaliteit / LNV), Organisasi Pertanian dan Hortikultura di Belanda (Land – en Tuinbouw Organisatie Nederland / LTO). Perusahaan Friesland Campina NV, dan beberapa petani sapi perah dari Friesland Campina yang berada di daerah Makingga dan Warder, Belanda.
Tujuan Kunjungan
“Tujuan kunker kami ke Belanda antara lain untuk penjajakan kerja sama dan investasi dalam hal penyediaan sapi perah. Selain itu, kami ingin mengetahui proses peternakan sapi perah secara modern dan berkelanjutan. Kami juga melakukan kunjungan ke pabrik pengolahan susu Friesland Campina di Leeuwarden,” tutur Dirjen Putu.
Dirjen Argo juga menambahkan bahwa dalam pertemuan tersebut, ia membahas mengenai kondisi industri pengolahan susu di Indonesia. Saat ini mengalami kekurangan bahan baku sebesar 80%.
Hal ini sangatlah menghambat pergerakan dan perkembangan industry pengolahan susu di Indonesia. Oleh karena itu, ia ingin membeli beberapa sapi perah asal Belanda sekitar 8-16 ribu agar industri pengolahan susu di Indonesia dapat kembali berjalan dengan lancar.
“Kami menawarkan Indonesia sebagai ‘a new hope for Dutch cattle’. Karena peternak sapi perah Belanda dapat merelokasi sapi perahnya ke Indonesia maupun melakukan investasi di Indonesia,” ujar Dirjen Putu.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.