Lebih lanjut, Ralf Van de Beek selaku Director for International Agribusiness and Food Security LNV menyatakan bahwa saat ini kondisi sapi perah di Belanda tengah berbenah. Hal tersebut dilakukan untuk perubahan iklim. Seperti curah hujan tinggi yang dapat membuat banjir, pengurangan tingkat nitrogen pada kotoran sapi, dan kesehatan tanah dan air.
Prinsip Triple Helix
Namun ia menegaskan bahwa pihak Indonesia tidak usah risau, karena mereka telah menerapkan prinsip triple helix. Prinsip tersebut akan membantu mereka dalam mengatasi permasalahan yang akan timbul.
“Dengan prinsip triple helix (industri, pemerintah, dan universitas atau masyarakat). Kami yakin dapat menyelesaikan tantangan yang ada untuk sustainability industri susu di Belanda,” tegasnya.
Sebagai penutupan Dirjen Argo menjelaskan bahwa kerja sama antara Indonesia dengan Belanda ini merupakan investasi di sektor industri pemerahan sapi.
Tujuan dari kolaborasi ini adalah untuk semakin membuka peluang kerja sama antara Indonesia dengan Belanda. khususnya dalam pembibitan crossbreed sapi perah Belanda dengan bibit sapi perah lokal.
“Kunjungan investasi sapi perah di Belanda ini juga membuka peluang kerja sama pembibitan crossbreed sapi perah Belanda dengan bibit sapi perah lokal yang toleran suhu,” tutupnya. (rge/zaa)