Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Panasnya Konflik di Timur Tengah Munculkan Kekhawatiran Ekonomi Dunia

Serangan Hamas di wilayah Israel Sumber: Rappler

ANDALPOST.COM — Konflik yang sudah berlangsung lama dan mengakar di Timur Tengah sekali lagi menjadi pusat perhatian dunia. Pada Sabtu (7/10/23), serangan dari Hamas yang berhasil menghancurkan rumah-rumah warga sipil Israel kembali membuat dunia memusatkan perhatiannya ke perang antara Palestina – Israel. 

Perang memang selalu dikaitkan dengan terganggunya stabilitas dunia. Stabilitas yang dimaksud ialah mulai dari dunia militer, pangan, hingga ekonomi. 

Kembali panasnya tanah Timur Tengah menjadi perhatian dikarenakan potensinya mengganggu pemulihan ekonomi global yang pasca pandemi Covid-19 masih rapuh.

Perkembangan terkini di kawasan ini telah menambah kompleksitas dan ketidakpastian baru pada lanskap ekonomi internasional yang sudah genting. 

Sebenarnya ketegangan yang terjadi di Timur Tengah semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena berbagai faktor. Termasuk kerusuhan politik, persaingan regional, dan kekhawatiran pasokan energi. 

Meningkatnya ketidakstabilan ini telah mendorong para ahli untuk mengungkapkan kekhawatiran yang semakin besar mengenai potensi dampaknya terhadap perekonomian global. 

Sebenarnya, dari banyak faktor yang mempengaruhi kondisi di Timur Tengah terdapat satu faktor yang sebenarnya menjadi hal yang paling signifikan. Di mama mendorong kekhawatiran perekonomian adalah peran penting kawasan ini dalam pasar energi global. 

Seperti yang diketahui, Timur Tengah adalah pemasok utama minyak dan gas alam, dan gangguan apa pun di kawasan ini dapat menyebabkan ketidakstabilan harga yang signifikan. 

Serangan baru-baru ini terhadap infrastruktur utama minyak dan jalur pelayaran di Teluk Oman telah menimbulkan kekhawatiran. Sebab serangan tersebut mengancam akan mengganggu aliran sumber daya energi ke dunia.

Selain itu, Timur Tengah juga berfungsi sebagai pusat perdagangan penting yang menghubungkan Eropa, Asia, dan Afrika. 

Konflik yang sedang berlangsung dan ancaman keamanan di kawasan berpotensi mengganggu rantai pasokan dan jalur perdagangan. Sehingga menyebabkan biaya transportasi lebih tinggi dan terhambatnya pergerakan barang.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.