ANDALPOST.COM – Papua telah menggelar kegiatan yang menjadi peluang besar bagi para milenial untuk mengenalkan karya dan desain tanah air ke masyarakat internasional, Selasa (18/7/2023). Agenda itu diberi nama Papua Street Carnival.
Salah satu desainer asal Papua yang turut berpartisipasi dalam ajang tersebut adalah Yunike.
Dirinya mengaku bahwa ia sangat bangga dapat memiliki kesempatan memamerkan karya dan desainnya kepada masyarakat internasional.
Busana-busana yang dipamerkan menurutnya merupakan busana yang siap untuk dipakai. Ia juga mengaku bahwa dalam merancang pakaian yang akan ditampilkan hanya membutuhkan waktu sebulan.
Selain memperkenalkan karya milenial kepada dunia, ajang tersebut juga bertujuan untuk memperkenalkan keindahan Papua.
Papua dikenalkan sebagai pulau terluas kedua di dunia dengan luas daratan mencapai 785.753 kilometer persegi.
Pulau itu juga dikenal dengan kekayaan hayati, keindahan alam dan keunikan budayanya.
Kemudian, ajang tersebut juga mengenalkan citra Papua yang memiliki tujuh wilayah adat.
Tujuh adat tersebut yakni Mamta atau Tabi dengan 87 suku, Saireri 37 suku, Bomberai 19 suku, Domberai 52 suku, Ha Anim 2 suku, Meepago 11 suku, dan Lapago 19 suku.
Kekayaan dan keindahan yang dimiliki Papua tersebut kini telah diberikan kewenangan dan otonomi khusus oleh pemerintah pusat.
Hal tersebut bertujuan agar Papua dapat mengatur kepentingan masyarakatnya, khususnya orang asli Papua atau OAP sejak 2001.
Sejak pemerintah pusat memberikan kewenangan tersebut, Papua diketahui mengalami banyak kemajuan pesat.
Salah satunya adalah potensi yang semakin besar dalam kreativitas generasi muda Papua dalam berbagai bidang seperti sains, seni budaya, dan olahraga.
Kehadiran Papua Youth Creative Hub
Potensi generasi muda Papua yang semakin berkembang itu bahkan telah dilengkapi oleh kehadiran Papua Youth Creative Hub (PYCH) di kawasan Abepura, 11 kilometer dari pusat kota Jayapura.
Kehadiran PYCH tersebut membantu generasi muda dalam mengembangkan kemampuannya untuk mengharumkan nama Papua sekaligus Indonesia.
Menurut laporan dari situs resmi pemerintah Indonesia, PYCH pertama kali diinisiasikan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2019.
Inisiasi Presiden Joko Widodo itu dilakukan di Istana Negara, Jakarta yang melibatkan 23 tokoh muda Papua inspiratif.
Menurut Presiden Jokowi, inisiasi yang dilakukannya itu menjadi langkah utama dalam mendukung kreativitas generasi muda Papua.
Selain itu, inisiasi tersebut juga menjadi pondasi dalam pengembangan inovasi dan teknologi guna menghasilkan produk lokal di wilayah tersebut.
PYCH sendiri berdiri di sebuah kompleks dengan luas 1,5 hektare yang meliputi pusat riset, ruang kerja bersama, ruang teater seni budaya, ruang pameran, arena olahraga, dan asrama.
Kompleks PYCH tersebut diketahui telah resmi didirikan oleh Presiden Jokowi pada 21 Maret 2023 dan telah melakukan banyak kegiatan.
Kegiatan-kegiatan yang telah berjalan di dalam PYCH yakni siniar daring, klinik musik dan fotografi, riset pengembangan kendaraan listrik dan tenaga surya, pembuatan laptop dan ponsel, pengembangan produk kuliner lokal, pelatihan desain dan perancangan busana serta menjadi media bagi UMKM generasi muda.
Asal Usul Dibentuknya Papua Street Carnival
Pada saat peresmian PYCH tersebut, muncullah sebuah ide brilian dari salah satu anak muda Papua untuk memberikan dukungan kepada mereka dalam menggelar sebuah karnaval budaya.
Ide tersebut juga meliputi kreasi anak muda Papua yang langsung disanggupi oleh kepala negara dan memerintahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno untuk menggelar Papua Street Carnival.
Acara kebudayaan tersebut menjadi kegiatan atraksi kreatif dari bidang busana karya milenial Papua yang bertema Papua Extravaganza: The East Great Spirit.
Dalam kegiatan tersebut terdapat 500 orang yang mengisi acara, 116 peserta parade yang merupakan arak-arakan tifa raksasa berukuran lima meter dengan diameter satu meter.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.