Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Parigi Moutong Jadi Tuan Rumah Pra-PON Voli Se-Sulawesi

GOR baru di Kabupaten Parigi Moutong Sumber: Andalpost

Pra PON Voli se-Sulawesi

Meski dikenal sebagai kabupaten kecil, Kabupaten Parigi Moutong dipercaya menjadi tuan rumah untuk para atlet voli yang akan bertanding. Untuk Pra PON voli sendiri digelar mulai 18 hingga 23 agustus di GOR Tombolotutu, Parigi Moutong, desa Jannokalora. 

Sebanyak enam provinsi dikabarkan ikut bertanding untuk merebutkan poin menuju PON yang diselenggarakan di tahun depan. Enam provinsi yang berada di pulau Sulawesi semuanya turut meramaikan kegiatan tersebut. 

Mulai dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, dan tuan rumah Sulawesi Tengah. Bahkan tidak hanya itu,  sebanyak enam atlet Bola Voli putri yang berlaga di Proliga akan meramaikan kegiatan Pra PON tersebut.

Pihak Ketua Panitia kegiatan Faisan Badja yang juga merupakan ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Parimo mengatakan, kehadiran para atlet Pro Liga tersebut didatangkan untuk menghibur para masyarakat yang hadir. 

“Mereka akan menghibur para penonton melalui eksebisi di pembukaan BK PON nanti. Para pemain ini akan kita bagi dua dan digabung dengan pemain voli Parimo,” saat ditemui di kawasan GOR Tombolotutu Parigi.

Para Masyarakat yang memadati area GOR Tombolotutu Sumber: Andalpost

Terbukti, animo masyarakat yang hadir di lokasi kegiatan Pra PON tersebut sangat baik. Barisan bangku penonton jarang sepi dikarenakan kegiatan olahraga seperti ini adalah sebuah kegiatan yang jarang digelar di Parigi Moutong. 

Bahkan tidak jarang pula masyarakat terlihat memilih untuk berdiri dikarenakan sudah tidak adanya bangku yang tersisa. Apalagi di akhir pekan, kegiatan Pra PON menjadi alternatif liburan keluarga.

Pra PON sepertinya telah lama menjadi agenda wajib menjelang PON diselenggarakan. Pra PON yang biasanya digelar per zona atau wilayah ini menjadi sebuah ajang pembibitan yang tepat untuk menyaring atlet-atlet muda berpotensi di daerah. 

Sehingga, biasanya para pengurus olahraga dari setiap Provinsi bisa melihat bibit mana sajakah yang akan dipertahankan dan harus didiskualifikasi untuk mengikuti kejuaran PON yang sesungguhnya. (azi/ads)