Sama halnya dengan kapitalisasi pasar yang mencatatkan bahwa rekor tertinggi sepanjang sejarah terjadi pada tanggal 27 Desember 2022 yaitu sebesar Rp9.600 triliun.
Mahendra menyampaikan bahwa hal yang utama dalam Pasar Modal Indonesia untuk kedepannya yaitu peningkatan integritas, akuntabilitas dan kredibilitas.
Menurutnya dengan kondisi yang membaik ini diperkirakan peningkatan investasi di Pasar Modal Indonesia akan terus pulih di 2023.
“Maka tidak ada istilah wait and see bagi investasi indonesia. It’s all about investment, investment, investment. Kita harus menguatkan itu dan kita dorong momentumnya,” katanya.
Harapan Menkeu Sri Mulyani
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan harapannya. Ia berharap kehadiran Presiden RI pada Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia dapat memberikan semangat dan motivasi kepada para pelaku pasar. Selain itu self-regulatory organizations, dan juga kepada seluruh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam rangka meningkatkan integritas dan kredibilitas investor.
Sri Mulyani juga mengatakan bahwa kinerja pasar modal Indonesia yang positif selama tahun 2022 dapat menjadi bekal yang baik untuk tahun berikutnya yaitu 2023. Terlebih tahu ini di tengah suasana ekonomi dan keuangan yang masih menantang.
“Tahun 2023 merupakan tahun ujian bagi seluruh pihak baik di sektor keuangan maupun sektor lainnya. Pemerintah serta otoritas sektor keuangan akan menghadapi ujian berupa pengendalian inflasi. Pencegahan resesi, pemilihan ekonomi pasca-pandemi, serta meningkatkan sumber pembiayaan jangka panjang yang perlu ditingkatkan,” kata Sri Mulyani.
(WAN/FAU)