Prestasi Pogba juga tidak bisa dianggap enteng. Pada tahun 2018 lalu, Pogba membantu negaranya memenangkan final Piala Dunia di Rusia.
Pada saat itu ia mendapat gaji, bonus, hingga sponsor yang luar biasa berlimpahnya.
Ia sempat disponsori oleh Adidas, Nike juga sempat menawarinya namun Pogba menolak tawaran tersebut.
Pada Agustus 2016, Pogba menjadi pemain termahal dalam sejarah, ketika Manchester United (MU) memboyongnya. Nilai Transfernya saat itu mencapai lebih dari Rp 1,7 Triliun.
Tapi rekor tersebut tidak bertahan lama sebab PSG menawar dua pemain yaitu Neymar dan Kylian Mbappe dengan harga yang tidak kalah tingginya.
Saat memperkuat Juventus, Pogba telah meraih banyak kesuksesan bersama. Ia bahkan mampu membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain terbaik di dunia sepak bola.
Pogba Semasa Kecil
Jika mundur jauh ke belakang, Pogba bukanlah seorang anak yang lahir penuh kemewahan. Pogba kecil harus berdamai dengan orang tua yang memilih untuk berpisah.
Meskipun orang tuanya berpisah, kedua orang tuanya sama-sama mendorong Pogba dan saudara-saudaranya untuk bermain sepak bola. Oleh karenanya, sejak kecil Pogba telah jatuh cinta pada sepak bola.
Pogba memulai karirnya pada usia enam tahun, bergabung dengan US Roissy-En-Brie. Ia tinggal di akademi selama tujuh tahun ke depan sebelum mengambil langkah besar pertama dalam perjalanannya ke tingkat elit. (azi/ads)