WHO Representative to Indonesia, Dr. N. Paranietharan menyampaikan rawat inap dan risiko kematian hingga 89% dapat dikurangi oleh pasien COVID-19 apabila mengkonsumsi paxlovid.
“Jika kita jatuh sakit, Paxlovid akan mencegah kita berpindah dari gejala ringan ke penyakit parah. Ini pertama kalinya ada di Indonesia dan itu berhasil,” tutur Paranietharan.
Tanggapan Duta Besar Amerika Serikat dan Australia untuk Indonesia
Sung Y. Kim, Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Indonesia memberikan apresiasi atas kerja sama yang dilakukan dengan Indonesia dalam mengakhiri pandemi COVID-19. Ia mengaku pengiriman Paxlovid menunjukkan nilai kolaboratif yang baik.
Dubes Kim mengatakan, Indonesia dan Amerika Serikat berkolaborasi dan bersinergi untuk menggunakan obat-obatan yang baru dan dengan cepat.
Sehingga sistem distribusi obat-obatan pun dapat ditingkatkan. Tujuannya, untuk membatasi penyebaran penyakit mematikan dan mengobati pasien yang mengalami infeksi.
Sementara itu, Dubes Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM mengungkapkan secara signifikan antivirus Paxlovid dapat mengurangi risiko penyakit parah dan rawat inap untuk pasien COVID-19.
Kedepannya, Obat paxlovid akan segera didistribusikan ke rumah sakit di seluruh Indonesia.
Penny juga menambahkan, bahwa Australia dan Indonesia akan bekerjasama dan berkomitmen untuk mengatasi masalah kesehatan yang luar biasa. Termasuk menghadapi rintangan yang muncul saat pandemi COVID-19. (rnh/ads)