ANDALPOST.COM — PBB menuntut gencatan senjata sesegera mungkin di Jalur Gaza, bersamaan dengan peringatan dari Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengenai Israel telah kehilangan dukungan internasional. Lantaran pemboman tanpa pandang bulu terhadap warga sipil dalam perang melawan militan Hamas, Selasa (12/12/2023).
Setelah peringatan mengerikan dari para pejabat PBB mengenai krisis kemanusiaan yang semakin parah di Gaza, Majelis Umum yang beranggotakan 193 negara mengeluarkan resolusi menyerukan gencatan senjata dengan 153 negara mendukung dan 23 negara abstain.
AS dan Israel, yang berpendapat bahwa gencatan senjata hanya menguntungkan Hamas, menentang tindakan tersebut bersama dengan delapan negara lainnya.
Resolusi ini tidak mengikat namun mempunyai bobot politik, mencerminkan pandangan global mengenai perang.
AS memveto seruan serupa di Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara pekan lalu.
Otoritas Palestina menyambut baik resolusi tersebut dan mendesak negara-negara lain untuk menekan Israel agar mengadopsi gencatan senjata.
Seorang pejabat Hamas di pengasingan, Izzat El-Reshiq, dalam sebuah pernyataan di Telegram menggemakan reaksi tersebut.
“Israel harus menghentikan agresi, genosida, dan pembersihan etnis terhadap rakyat kami,” terang Izzat.
Sebelum resolusi tersebut disahkan, Biden mengatakan Israel kini mendapat dukungan dari sejumlah negara, termasuk AS dan Uni Eropa.
“Tetapi mereka mulai kehilangan dukungan karena pemboman tanpa pandang bulu yang terjadi,” katanya pada acara donor kampanye di Washington.
Serangan Israel
Serangan Israel di Gaza untuk membasmi Hamas telah menewaskan sedikitnya 18.205 warga Palestina dan melukai hampir 50.000 orang sejak 7 Oktober, menurut kementerian kesehatan Gaza.
Israel melancarkan serangan gencarnya setelah serangan lintas batas oleh pejuang Hamas yang menewaskan 1.200 orang. Juga menyandera 240 orang di Israel selatan pada 7 Oktober.
Israel pada Selasa menyatakan 19 dari 134 orang yang masih ditawan di Gaza tewas secara in absensia setelah dua jenazah ditemukan.
Sementara di Khan Younis, kota utama Gaza selatan, penduduk mengatakan pada hari Selasa bahwa penembakan tank Israel kini terfokus di pusat kota.
Salah satu laporan mengatakan tank-tank tersebut beroperasi di jalan di mana rumah Yahya Al-Sinwar, dimana pemimpin Hamas di Gaza berada.
Setelah malam tiba, serangan udara Israel terhadap Khan Younis di Jalur Gaza selatan menewaskan 11 warga Palestina. Termasuk dua anak-anak, kata pejabat kesehatan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.