Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Pembayaran Non-Tunai, Sebuah Proses Mudah Pembayaran tapi Berdampak Pemborosan

Pembayaran Non-Tunai, Sebuah Proses Mudah Pembayaran Dan Pemborosan
Penerapan QRIS. (Sumber: Bank Indonesia)

ANDALPOST.COM – Perkembangan teknologi saat ini makin pesat. Semua lini kehidupan Andalpeeps sudah semakin dipermudah berkat adanya bantuan teknologi. Jika dulunya Andalpeeps mungkin butuh berhari-hari untuk bertukar kabar, saat ini hanya butuh sepersekian detik sudah dapat mengetahui kabar dan informasi lewat telepon genggam. 

Perkembangan teknologi ini pula yang berdampak pada sektor ekonomi. Jika dulunya saat bertransaksi perlu membawa uang tunai, kini dapat dilakukan dengan pembayaran secara digital. 

Pembayaran digital atau non-tunai sebenarnya sudah dicanangkan oleh Bank Indonesia sejak 14 Agustus 2014 lalu. Tujuannya untuk menciptakan sistem pembayaran yang aman, efisien dan lancar, yang pada gilirannya akan dapat mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien.

Selain dari segi efisiensi, pembayaran non-tunai juga diharapkan untuk meminimalisasi kendala dalam pembayaran tunai, seperti uang tidak diterima karena lusuh, sobek, atau pun tidak layak edar. Pembayaran non tunai juga dapat meningkatkan efisiensi saat transaksi dimana masyarakat tidak perlu membawa uang dalam jumlah besar. Dengan demikian, dapat meningkatkan efektivitas transaksi yaitu menghindari adanya kesalahan hitung atau human error.

Dalam tiga tahun terakhir, masyarakat Indonesia sudah diperkenalkan dengan salah satu teknologi dimana masyarakat cukup melakukan scan pada barcode yang dimiliki oleh merchant dan memasukkan nominal transaksi. Jika sudah, saldo dari pengguna akan terpotong dan hal tersebut merupakan alat bayar sah. 

Quick Response Code Indonesian Standard atau biasa disingkat QRIS (dibaca KRIS) adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code.

QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

Kemudahan ini yang dimanfaatkan oleh masyarakat dimana mereka tidak perlu membawa uang tunai ke mana-mana. Cukup membawa gawai, transaksi sudah bisa dilakukan. 

Kemudahan dan Pemborosan

Pembayaran Non-Tunai, Sebuah Proses Mudah Pembayaran Dan Pemborosan
Transaksi lewat mesin EDC. (Sumber: OCBC)

Meski memudahkan, ternyata transaksi non-tunai juga membawa dampak buruk terutama untuk saldo rekening. Kira-kira apa alasannya? Yuk Andalpeeps simak.

Sebuah penelitian dilakukan oleh Sun Young Ahn dan Youngwon Nam dari Seoul National University yang berjudul “Does payment use lead to overspending? The moderating role of financial knowledge” dilakukan pada 2022 lalu.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.