Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Didorong Kemenkes Guna Perbaiki Gizi Ibu Hamil dan Balita

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Didorong Kemenkes Guna memperbaiki Gizi Ibu Hamil dan Balita
Pemberian PMT bagi ibu hamil dan balita. (The Andal Post/Eeza Putri)

ANDALPOST.COM – Pemanfaatan pangan lokal bergizi digunakan sebagai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi kesehatan ibu hamil dan Balita. Upaya tersebut dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan melakukan dorongan terhadap pengelola gizi dan KIA di provinsi, kabupaten, kota dan Puskesmas, serta mitra.

Diketahui, PMT yang berasal dari bahan pangan lokal ini merupakan salah satu upaya implementasi yang sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Termasuk juga sebagai upaya yang mendukung pencapaian indikator ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) dan Balita gizi kurang mendapat tambahan asupan gizi melalui PMT ini.

Menurut informasi pada situs resmi Kemenkes RI, data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menunjukkan total keseluruhan kasus stunting yakni sebelumnya 24,4 persen mengalami penurunan menjadi 21,6 persen.

Di samping itu, angka wasting mengalami kenaikan sebesar 7,7%. Dari sebelumnya hanya sebesar 7,1% saja. 

Lebih lanjut, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, intervensi stunting bisa didapatkan di Puskesmas terdekat. Apabila diketahui terjadi penurunan atau kenaikan berat badan yang tidak normal pada anak. 

Termasuk apabila anak tersebut mengalami kekurangan gizi selama satu bulan, maka segera ke Puskesmas.

“Intervensinya berupa makanan tambahan dengan bahan lokal. Tidak hanya diberi nasi tapi yang utama adalah protein hewani bisa telur, ikan, maupun daging,” ujar Menkes Budi pada Launching PMT Berbahan Pangan Lokal, di Jakarta, Rabu (17/5).

Potret Menkes Budi saat Launching PMT Berbahan Pangan Lokal | sumber Kemenkes

Adapun target tujuan PMT berbahan pangan lokal ini akan diberikan kepada ibu hamil. Hal ini mengingat awal mula terjadinya stunting disebabkan saat bayi masih dalam perut sang ibu, yang kemudian saat anak beranjak remaja akan mengalami KEK. 

Maka dari itu, kesehatan ibu hamil harus sangat dijaga, salah satunya melalui pemberian tablet tambah darah.

Tanggapan Direktur Jenderal Masyarakat 

Dr. Maria Endang Sumiwi, Dirjen Kesehatan Masyarakat menyampaikan, bahwa upaya pencegahan stunting dilakukan dengan pemberian PMT berbahan pangan lokal. 

Di samping itu, pemerintah melalui pihak Kemenkes juga telah melakukan beberapa upaya untuk memperbaiki gizi masyarakat. Di antaranya ialah remaja putri diberikan tablet tambah darah untuk mencegah anemia. 

Kemudian, pemberian gizi bagi ibu hamil juga digencarkan. Sebagai upaya pencegahan kekurangan gizi pada saat kehamilan.

Dirjen Maria mengungkapkan, PMT diharapkan dapat menyeimbangkan berat badan ibu hamil sesuai dengan usia kehamilannya. Memperbaiki kekurangan gizi pada balita, dan meningkatkan berat badan pada balita yang kekurangan berat badan.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.