Cara kedua ialah melakukan intervensi pemeriksaan kandungan dengan USG pada saat ibu hamil.
Adapun proses yang dilakukan oleh Kemenkes yakni melengkapi semua Puskesmas dengan USG untuk mempermudah ibu hamil.
Dalam upaya meningkatkan kesehatan dan mencegah stunting, ibu hamil juga harus memperhatikan pertumbuhan janin dan otak anak. Melalui makanan yang mengandung protein hewani, seperti telur, ikan, ayam, dan daging sapi sehingga intervensi gizi tersebut dapat terus digencarkan.
Selanjutnya, cara ketiga adalah intervensi pada anak setelah lahir sebagai upaya menghindari terjadinya stunting pada anak.
Sejalan dengan yang Budi tekankan, untuk memperhatikan gizi bayi dengan ditimbang berat badannya sebulan sekali.
‘’Ketika bayi sudah lahir ini harus dijaga gizinya yaitu dengan ditimbang berat badannya harus sebulan sekali. Saya tekankan yang penting jangan nunggu stunting,’’ tegas Menkes.
Tanggapan Pihak Terkait
Muhadjir Effendy menjelaskan, salah satu visi presiden dalam pembangunan nasional adalah melakukan pencegahan stunting.
Adanya gerakan timbangan bulanan nasional merupakan salah satu implementasi dari arahan presiden terkait dengan pembangunan manusia Indonesia.
Gerakan ini penting dilakukan untuk mendapatkan feedback secepatnya pada anak stunting.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meninjau, bahwa isu stunting harus dinaikkan terlebih dahulu kemudian bisa dianggarkan. Hal ini karena jika sudah dianggarkan, maka program stunting harus dijalankan.
Namun hal tersebut tidak mudah untuk dijalankan. Sebab, Indonesia akan menghadapi tahun politik.
Menurut Tito, tahun politik bisa dimanfaatkan sebagai upaya percepatan penurunan stunting.
Di samping itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menambahkan ada 5 pilar transformasi dalam upaya pembangunan manusia. Diantaranya komitmen, pencegahan stunting melalui edukasi, melakukan konvergensi, menyediakan pangan yang baik, dan melakukan inovasi terobosan beserta data yang baik.
‘’Gerakan penimbangan bulanan menjawab tantangan percepatan penurunan stunting. Inilah pilar yang kami tegakkan,’’ tutup Hasto Wardoyo. (rnh/ads)