Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Pemerintah Ingin Kembangkan Ekonomi Syariah, Masyarakat Masih Butuh Literasi

Pemerintah Ingin Kembangkan Ekonomi Syariah, Masyarakat Masih Butuh Literasi
Ilustrasi ekonomi syariah. (The Andal Post/Eeza Putri)

ANDALPOST.COM — Indonesia yang luas wilayahnya hampir mencapai 2 juta kilometer persegi dihuni oleh bermacam-macam suku, etnis, hingga agama. Indonesia bahkan menjadi rumah bagi agama yang bahkan sering dianggap sebelah mata di luar negeri. 

Di Indonesia sendiri, agama Islam menjadi agama mayoritas. Indonesia memiliki 86,7% penduduk Muslim dari total populasinya. Ini menjadikan Indonesia menjadi negara dengan pemeluk agama Islam terbanyak di dunia. 

Tidak dapat dipungkiri pula, pemerintah yang selama ini menjadi pengatur bahkan pedoman masyarakat dalam kehidupan sehari-hari sering kali membuat aturan yang menguntungkan umat muslim. Walau dalam pancasila sebenarnya tidak ada agama yang diistimewakan oleh negara. 

Jumlah pemeluk agama Islam yang banyak ini menyakinkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan pangsa pasar industri halal dan keuangan syariah di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. 

Bahkan dalam State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2022, Indonesia menempati peringkat keempat sebagai negara dengan konsumen produk halal di dunia.

Indonesia juga mempunyai lembaga yang mewadahi kegiatan ekonomi syariah ini. Hingga saat ini, di OJK bahkan mempunyai divisi yang khusus mengawasi aktivitas ekonomi syariah di tanah air. 

Pasar ekonomi halal yang besar ini juga dikonfirmasi oleh Kepala Grup Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah OJK, Muhammad Ismail Riyadi mengatakan, jumlah penduduk muslim di Indonesia bisa menjadi modal baik untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai produsen halal terkemuka di dunia. 

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.