Kinerja APBN 2022
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa APBN Tahun 2022 memperlihatkan kinerja impresif. Dapat dilihat dari berbagai pencapaian seperti defisit pada angka 2,38 persen dari target sebesar 4,5 persen, serta pendapatan negara sebesar 115,9 persen dari target atau tumbuh 30,6 persen.
“Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC PEN) telah optimal dan berdampak nyata untuk melindungi daya beli masyarakat,” ucap Menko Airlangga.
Terkait pencegahan risiko potensi pemutusan hubungan kerja (PHK), Airlangga menjelaskan bahwa, Presiden Joko Widodo telah memberikan sejumlah arahan.
Dalam jangka pendek, Pemerintah akan mendorong belanja pusat dan daerah untuk penggunaan produk dalam negeri.
Sedangkan untuk jangka menengah akan ada perbaikan struktural industri hulu ke hilir mulai dari rantai pasokan, SDM, penelitian dan pengembangan.
Dalam jangka menengah tersebut, Pemerintah juga akan mengusahakan akses pasar terutama mempercepat perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA). Termasuk CEPA antar Indonesia dan Eropa, serta beberapa kerja sama lainnya dari pasar non tradisional.
Menko Airlangga mengatakan bahwa untuk mendorong penyerapan tenaga kerja, Pemerintah akan mengoptimalisasi belanja pusat dan daerah untuk program padat karya baik di kota maupun desa.
Selanjutnya, pemerintah juga akan melakukan perluasan kerjasama government to government bagi pekerja migran, meningkatkan inklusi keuangan dengan PNM dan KUR, serta program upskilling dan reskilling seperti Program Kartu Prakerja.
(RNH/MIC)