Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Pencegahan Demensia Bagi Jemaah Haji Lanjut Usia

Pencegahan Demensia Bagi Jemaah Haji Lanjut Usia
Ilustrasi Jemaah Haji Lansia Rentan Terhadap Demensia: Sumber: Kementerian Agama

ANDALPOST.COM – Pada tahun ini terdapat peningkatan jemaah haji dalam kisaran usia 60 tahun ke atas dengan persentase 45% dari total jumlah 200 ribu kuota Jemaah haji.

Seperti yang diketahui, setiap individu yang sudah menginjak usia rentan dan termasuk golongan lanjut usia atau lansia sangatlah rentan untuk mengidap penyakit tertentu, salah satunya adalah demensia.

Demensia sendiri merupakan sebuah gangguan cara berpikir yang dapat menyebabkan disorientasi tempat,waktu, hingga orang orang disekitarnya. 

Dalam proses perjalanan yang dilakukan oleh para jemaah haji Indonesia tahun ini, ketika mereka telah tiba di Madinah, terdapat laporan dari petugas pelayanan kesehatan haji Kementerian Kesehatan yang mengatakan bahwa sejumlah Jemaah haji lansia mengalami demensia ketika tiba di Madinah.

Melihat hal tersebut, secara sigap setiap petugas yang bertanggung jawab dalam kesehatan para Jemaah yang telah tiba di Madinah-pun langsung mengambil tindakan untuk memberlakukan sosialisasi bagi para Jemaah.

Sosialisasi yang dilakukan diharapkan agar para Jemaah dapat mengingat satu sama lain sehingga secara tidak langsung proses sosialisasi dapat mencegah terjadinya demensia selama mereka melakukan ibadah haji.

Kasus Demensia Para Jemaah

Dalam keterangan yang dilakukan oleh PPIH Arab Saudi dr. M. Imran menjelaskan bahwa beberapa kejadian diketahui merupakan sebuah gejala demensia para Jemaah haji dalam usia lansia ketika melakukan perjalanan ibadah haji.

Beberapa diantaranya adalah, terdapat Jemaah yang meminta untuk pulang kerumah ketika Jemaah sudah berada di dalam pesawat. Tidak hanya itu terdapat juga jemaah yang mengalami gejala demensia ketika telah tiba di Tanah Suci. Setibanya di sana jemaah berusia lanjut tersebut menganggap bahwa dirinya sedang berada di kampung sendiri.

Hal tersebut dikatakan sebagai sebuah gejala menuju gangguan yang disebut sebagai demensia, dimana, kasus seperti mudah lupa, terutama pada kejadian yang baru saja dilakukan atau sedang dilakukan oleh seseorang.

Adapun gejala yang dialami oleh setiap pihak yang memilikidemensia adalah akan lebih sukar untuk mempelajari hal-hal baru. Sehingga akan membuat mereka cukup kesusahan untuk melakukan proses adaptasi.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.