Presiden Lyon, Jean-Michel Aulas, memberikan pernyataan terkait insiden ini. Ia menyampaikan keprihatinan dan kecamannya terhadap serangan yang terjadi, menggambarkannya sebagai “tindakan pengecut dan keji yang mencoreng olahraga dan kota kami.”
Ia juga menyatakan bahwa keselamatan pemain dan staf mereka adalah prioritas utama, dan klub akan bekerja sama sepenuhnya dengan otoritas untuk mengungkap pelaku.
Reaksi dari klub sepakbola lainnya juga datang dengan cepat. Klub-klub pesaing dalam Liga 1 Prancis dan klub-klub dari seluruh Eropa mengungkapkan dukungan dan solidaritas mereka dengan Lyon melalui media sosial dan pernyataan resmi.
Mereka mengecam serangan tersebut sebagai tindakan yang tidak bisa diterima dalam dunia olahraga.
Sebagai konsekuensi langsung dari serangan ini, pertandingan antara Lyon dan tim lawan mereka, yang seharusnya digelar di Stade de Lyon, ditunda.
Keputusan ini diambil untuk memberikan waktu kepada tim Lyon untuk mengatasi insiden ini dan untuk memastikan bahwa semua yang terlibat dalam klub, terutama pelatih Grosso, mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan.
Saat ini, belum ada tanggal pasti untuk pertandingan yang ditunda tersebut. Liga 1 Prancis dan klub-klub lainnya bersama-sama akan mempertimbangkan jadwal ulang, sambil tetap mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan semua orang yang terlibat.
Insiden tragis ini akan terus menjadi perhatian utama dalam dunia sepakbola. Semua pihak pun berharap agar pelatih Fabio Grosso pulih dengan cepat dan penyelidikan dapat membawa pelaku serangan ke pengadilan untuk dipertanggungjawabkan atas tindakan mereka yang keji.
Cedera yang diderita mengakibatkan pelatih asal Italia itu mendapat perawatan darurat di dalam stadion. LFP mengadakan pertemuan darurat dan memutuskan untuk menunda pertandingan matchday 10 Liga 1 yang sedianya berlangsung pada Minggu malam.
Keputusan penundaan pertandingan diumumkan LFP hanya beberapa menit sebelum waktu kick-off yang dijadwalkan pukul 20:45 (waktu setempat). (azi/ads)