Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Pengoperasian PLTS Terbesar di Indonesia: PLN Mendorong Transisi Energi

PLTS apung terbesar di Indonesia | Sumber: Press Release PLN

ANDALPOST.COM – Dioperasikan-Nya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) merupakan yang terbesar di Indonesia. Tentunya, dengan tujuan untuk mendorong transisi energi yang ada di negara, (08/04/2023).

PLTS apung yang berlokasi di Kawasan Tambak Lorok, kota Semarang itu melakukan operasinya yang dinaungi oleh anak perusahaan milik Perusahaan Listrik Negara (PLN). Yakni, PLN Indonesia Power (PLN IP).

Dengan kapasitas 561 kilowatt peak (kWp), pembangunan dari PLTS apung milik PLN tersebut dibuat untuk menciptakan wujud nyata dari komitmen yang ingin diberikan PLN.

Yaitu, untuk bersama-sama dengan anak perusahaan nya akan upaya transisi energi. Sehingga, adanya pencegahan atau pengurangan dampak yang akan dirasakan dari perubahan iklim.

Strategi PLN dan Sasaran NZE

Selain itu, dengan dimulainya pengoperasian dari PLTS apung ini. PLN juga mengharapkan bahwa, untuk Indonesia dapat mencapai Net Zero Emission (NZE).

Diketahui, hal itu diperkirakan akan tercapai dalam jangka waktu hingga tahun 2060.

Hal tersebut, dijelaskan oleh Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, di mana, ia menyatakan sebuah komitmen baru.

Proses pembangunan PLTS apung | Sumber: Roslan Rahman/AFP

“Dalam upaya menuju NZE 2060 PLN telah melakukan beberapa inisiatif. Misalnya adalah dengan tidak lagi membuat kontrak baru pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara,” terangnya, dikutip melalui press release PLN.

“Sebagai gantinya, PLN mulai membangun pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT). Strategi besarnya adalah shifting away, dari pembangkit berbahan fosil menjadi pembangkit EBT,” tambah Darmawan, ketika menjelaskan PLTS yang dikatakan telah mencetak sejarah.

Strategi yang dilakukan oleh PLN, dapat diartikan sebagai sebuah pembaruan energi di mana, mereka ingin menggunakan energi yang memiliki resiko yang lebih rendah. 

Tentunya, serta dengan energi yang optimal dalam pengimplementasian atau pengoperasian dari PLTS apung ini.

Hal tersebut, juga disetujui oleh perusahaan anak dari PLN yakni, PLN IP di mana melalui Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra. Ia menjelaskan keikutsertaan mereka dengan menyetujui rencana PLN. 

Alasan yang diberikan oleh Edwin untuk setuju, terhadap dampak yang akan diberikan oleh PLTS apung dapat dilihat dari komitmennya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.