Melalui halaman resmi, Google menjelaskan bahwa, sampai saat ini, hanya beberapa negara saja yang akan menikmati perluasan akses tersebut.
Antara lain, Austria, Australia, Belgium, Kanada, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Islandia, Irlandia, Italia, Jepang, Meksiko, Belanda, Norway, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, Swiss, Taiwan, Britania Raya, dan Amerika Serikat.
Dengan total 22 negara, dan Indonesia sendiri tidak termasuk dalam kategori.
Cara Kerja VPN dari Google One
VPN akan menambahkan sebuah lapisan enkripsi yang membuatnya “tidak dapat dikenali”. Hal tersebut akan berdampak pada perlindungan jaringan pribadi operator, perluasan cakupan internet provider perangkat, dan pengamat para peretas.
Ketika para pengguna mengaktifkan VPN, maka traffic jaringan pengguna akan di-enkripsi dan secara otomatis dialihkan melalui server proxy VPN. Hal tersebut membuat jaringan yang dimiliki pengguna bersifat pribadi, sehingga akan mempersulit pelacak ataupun aplikasi yang dapat melacak data pengguna.
VPN akan menyesuaikan lokasi pengguna agar pengguna dapat menikmati konten sesuai dengan alamat IP nya.
Selain itu, terdapat pula keuntungan dalam perluasan akses VPN dalam Google One. Di mana, setiap pengguna yang membeli paket untuk berlangganan dapat membagi (sharing) paketnya kepada anggota keluarga ataupun kerabat.
Akan tetapi, maksimal sharing adalah dengan 6 perangkat per paket, dan dengan melakukan penginstalan aplikasi dari setiap perangkat. (ben/adk)
