Ditujukan untuk mengatasi masalah kesehatan mental dan psikososial yang beragam dan gender yang dihadapi oleh orang-orang dari segala usia.
Selain itu program tersebut juga dibuka bagi seluruh gender, dengan kemitraan yang aktif. Program tersebut dapat ditemukan di pemukiman pengungsi dan komunitas tuan rumah di distrik penampungan pengungsi Adjumani, Yumbe, Terego, Kyegegwa dan Kiryandongo.
Peningkatan Kesehatan Mental
TPO menggunakan modalitas Terapi Perilaku Kognitif (CBT). Para peserta menerima konseling, terapi dan pelatihan tentang mekanisme koping positif dan keterampilan hidup.
Setelah proses penyaringan yang memeriksa kondisi kesehatan mental mereka, mereka yang memiliki gejala parah didaftarkan ke dalam kelompok CBT.
Penyediaan layanan dukungan kesehatan mental dan psikososial telah memungkinkan para pengungsi mengadopsi strategi penanganan baru. Para pengungsi juga mendapatkan kesempatan untuk menjalani kehidupan yang lebih berkualitas.
Sejak tahun 2020, sebanyak 36.174 orang (28.225 perempuan dan anak perempuan, 7.949 laki-laki dan anak laki-laki) telah menerima layanan kesehatan mental dan dukungan psikososial melalui UN Women.
Dari jumlah tersebut, 83,8 persen melaporkan penurunan yang signifikan dalam gejala depresi, kecemasan, dan stres serta peningkatan tingkat kepuasan hidup. (ben/zaa)