Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Penurunan Stunting di Provinsi Bengkulu, Jokowi Beri Apresiasi

Penurunan Stunting di Provinsi Bengkulu, Jokowi Beri Apresiasi
Ilustrasi seorang bayi yang terkena stunting. (The Andal Post/Nabila Safwa Ashari)

SDM Unggul Penanganan Stunting

Penurunan kasus stunting yang ada di Bengkulu sejalan dengan apa yang telah dibicarakan oleh Jokowi awal tahun 2023, Rabu (25/7/2023).

Di mana saat itu, diadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Banggakencana) dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023.

Dalam kata sambutan Jokowi, dirinya mengatakan bahwa SDM unggul dan berkualitas adalah kunci dari sebuah negara. 

“SDM unggul itu menjadi kunci daya saing bangsa,” ujar Presiden dalam pertemuan tersebut.

Saat itu Jokowi mengingatkan bahwa, seluruh negara di dunia saat ini sedang bersaing atau berkompetisi dalam berbagai bidang di tengah situasi dunia yang tidak menentu.

Oleh karena itu, untuk turut bersaing dalam masa yang akan datang kesiapan SDM yang unggul dan berkualitas dapat dianggap sebagai suatu poin yang fundamental bagi negara Indonesia kedepannya. 

Pada dasarnya, penurunan kasus stunting di Indonesia telah diumumkan oleh Kementerian Kesehatan RI yakni pada Rakernas Januari 2023 lalu. 

Di mana dalam penyampaian pihak Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN. Survei tersebut menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022.

Dalam pertemuan tersebut, keseriusan untuk mengatasi stunting melalui SSDI juga dijelaskan. 

Di mana, sebelumnya SSGI diukur 3 tahun sekali sampai 5 tahun sekali. Menkes mengatakan mulai 2021 SSGI dilakukan setiap tahun. (ben/ads)