Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Peringatan Badan Kesehatan AS Mengenai Media Sosial sebagai Penyebab Depresi dan Anxiety

Peringatan Badan Kesehatan AS Mengenai Media Sosial sebagai Penyebab Depresi dan Anxiety
Ilustrasi depresi karena penggunaan media sosial yang berlebihan. (The Andal Post/Aini)

Hasil Survey

Laporan yang dikeluarkan ini berisi kumpulan penelitian yang menunjukkan adanya hubungan penggunaan media sosial dan kesehatan mental remaja yang buruk.

Salah satu penelitian yang dicantumkan adalah penelitian yang dilakukan pada tahun 2019.

Penelitian tersebut menemukan bahwa remaja yang menghabiskan selama lebih dari tiga jam setiap harinya dalam menggunakan media sosial, cenderung mengalami masalah kesehatan mental.

“(Remaja tersebut) menghadapi risiko dua kali lipat untuk mengalami hasil kesehatan mental yang buruk. Termasuk gejala-gejala depresi dan masalah kecemasan,” tutur Murthy.

Hasil survey yang dilakukan pada salah satu penelitian ini dilakukan pada tahun lalu. 

Lalu menghasilkan 10 siswa di bangku kelas delapan menghabiskan banyak waktu menggunakan platform media. Rata-rata penggunaan selama 3 jam 30 menit.

Jim Steyer, pendiri organisasi Common Sense Media, mengadvokasikan undang-undang dan kebijakan untuk mendukung media sosial. Agar lebih ramah bagi anak-anak dan remaja.

Steyer mengatakan, bahwa nasihat dan peringatan yang dikeluarkan itu, berdasarkan pernyataannya, “benar-benar tepat.”

Ia juga menambahkan, “harus menjadi seruan keras bagi setiap orang tua di negara ini, setiap pembuat kebijakan. Bahwa kita perlu menempatkan fokus dan sumber daya dalam upaya ini,” ucapnya.

Adapun platform media sosial yang paling populer di kalangan remaja menurut Pew Research Center adalah TikTok, Snapchat, dan Instagram. (ala/ads)