ANDALPOST.COM — Manchester United (MU) berada di periode yang penuh gejolak di Liga Premier Inggris, dengan kekalahan 1-2 dari Nottingham Forest memperkuat tantangan mereka yang sedang berlangsung.
Manajer Erik Ten Hag, dalam analisis pasca pertandingan, menyebut ketidakmampuan tim menjaga konsistensi sepanjang pertandingan sebagai faktor penting dalam performa mengecewakan mereka.
Kekalahan dari Nottingham Forest memicu spekulasi mengenai masa depan Ten Hag di klub.
Laporan yang beredar di kalangan sepak bola pun menunjukkan bahwa manajemen telah menetapkan tenggat waktu bagi manajer untuk memperbaiki situasi tim. Sehingga meningkatkan ketidakpastian seputar masa jabatannya.
Meski mendapat tekanan dan pengawasan yang meningkat, manajemen klub telah menyatakan dukungannya terhadap Erik Ten Hag.
Keputusan untuk mendampingi manajer menunjukkan komitmen untuk mengatasi tantangan dibandingkan memilih perubahan manajerial secara cepat.
Mengakui perjuangan tim, Manajer Ten Hag mengakui MU sedang menjalani masa penuh tantangan.
Setan Merah saat ini berada di tengah-tengah klasemen Liga Premier. Juga kesengsaraan mereka melampaui kompetisi domestik dengan kekalahan beruntun di Liga Champions.
Musim ini terbukti menjadi perjuangan berat bagi MU, karena mereka bergulat dengan konsistensi dan performa terbaik di bawah kepemimpinan Ten Hag.
Kekalahan 1-2 baru-baru ini melawan Nottingham Forest hanyalah salah satu dari beberapa kemunduran yang dialami tim.
Khususnya, pertahanan manajer terhadap kiper Andre Onana, yang melakukan kesalahan kritis di pertandingan sebelumnya, menambah lapisan pengawasan dan kritik.
Saat MU melewati fase penuh gejolak ini, masa depan klub masih belum pasti.
Tekanan pada Erik Ten Hag terlihat jelas saat ia berusaha membalikkan nasib tim.
Beberapa minggu mendatang akan sangat penting dalam menentukan apakah Ten Hag dapat mengatur perubahan haluan dan mengembalikan keunggulan kompetitif MU di Liga Premier.
Dengan para penggemar yang menantikan tanda-tanda perbaikan, fokusnya beralih ke keputusan strategis manajer, kinerja pemain, dan ketahanan tim secara keseluruhan.
Saat jendela transfer pertengahan musim semakin dekat, MU juga dapat mencari cara untuk memperkuat skuad mereka dan mengatasi kelemahan utama.
Dunia sepak bola menyaksikan dengan penuh antisipasi untuk melihat apakah Ten Hag dapat mengatasi badai, menyelamatkan musim ini, dan membimbing MU ke posisi yang lebih menjanjikan di klasemen Liga Premier.
Tantangannya memang berat, namun ketangguhan salah satu klub sepak bola paling ikonik ini pasti akan diuji dalam beberapa minggu mendatang.
Tak Ada Gol
Dalam laga krusial Liga Inggris melawan Nottingham pekan ke-20, Erik ten Hag kembali menurunkan Antony di starting lineup pada Minggu dini hari (31/12/2023).
Namun keputusan tersebut gagal membuahkan hasil positif karena MU menderita kekalahan 1-2. Juga performa lesu Antony membuat ia harus diganti pada menit ke-54.
City Ground menyaksikan penampilan Antony yang di bawah standar, menimbulkan pertanyaan tentang performanya saat ini dan dampaknya terhadap kinerja tim secara keseluruhan.
Ini bukan pertama kalinya Antony gagal memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya MU.
Dalam konteks ini, kontribusi mengacu pada gol atau assist, yang merupakan tolok ukur penting bagi pemain sayap seperti Antony.
Sepanjang 90 menit bermain, Antony kesulitan menampilkan performa maksimalnya hingga harus melakukan pergantian pemain lebih awal.
Keputusan penggantian pemain sayap berusia 23 tahun itu mencerminkan ketidakpuasan sang manajer terhadap kontribusinya di lapangan.
Yang menambah kekhawatiran adalah performa Antony secara keseluruhan di musim 2023/2024 yang belum mencatatkan gol maupun assist.
Kekeringan gol ini sangat mengejutkan mengingat status Antony sebagai pemain kunci dan salah satu aset terpercaya Erik ten Hag.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.