Meski mengakumulasi waktu bermain cukup lama yaitu 1.417 menit, sang winger belum mampu memberikan dampak berarti dalam mencetak atau menciptakan gol untuk timnya.
Sebagai pemain sayap, efektivitas Antony seringkali diukur dari kemampuannya memberikan assist atau mencetak gol sendiri.
Fakta bahwa ia gagal melakukan keduanya sepanjang musim ini menimbulkan pertanyaan tentang peran dan efektivitasnya dalam dinamika serangan tim.
Kemarau gol dan assist Antony tak hanya menyoroti performa individunya, tapi juga menambah perjuangan MU mengarungi musim yang penuh tantangan.
Dengan tim yang menghadapi kemunduran di Premier League dan Liga Champions, kebutuhan akan pemain-pemain kunci untuk tampil maksimal di momen-momen krusial menjadi semakin jelas.
Manajer Erik ten Hag, yang telah menunjukkan kepercayaan pada Antony dengan secara konsisten pun memasukkannya ke dalam starting lineup.
Kini mungkin menghadapi keputusan mengenai peran pemain sayap dan perlunya potensi penyesuaian taktis.
Tekanan meningkat pada Antony untuk melepaskan diri dari kekeringan mencetak gol dan membantu. Sebab MU ingin mendapatkan kembali keunggulan kompetitifnya di kompetisi domestik dan internasional.
Menjelang jendela transfer Januari, spekulasi mungkin muncul mengenai potensi penguatan di lini serang.
Pendukung MU sangat menantikan tanda-tanda perbaikan dari Antony dan seluruh tim dalam upaya mereka untuk mengatasi fase penuh tantangan di musim ini. (azi/ads)
