Apabila pasien tersebut telah diberikan layanan telemedicine, maka ia pun bisa mengambil obat di jaringan apotek Kimia Farma.
Lebih lanjut, jaringan apotek Kimia Farma saat ini berjumlah 1.247 outlet. Juga telah tersebar dari Aceh hingga Papua, dan Talaud hingga Kupang.
“Dengan digital, layanan jadi lebih cepat, jangkauan dengan dokter lebih luas, bisa langsung juga dapat obat-obat terpercaya dari apotek Kimia Farma yang apotekernya profesional dan terjamin keasliannya,” kata Direktur Utama Kimia Farma Apotek (KFA).
Dirut KFA tersebut juga menambahkan, pihaknya akan ‘mengawinkan’ atau mengkolaborasikan kedua sistem yang ada di KALBE dan Kimia Farma. Sehingga ini akan meningkatkan omnichannel dengan layanan yang mumpuni.
Tanggapan Direktur PT Kalbe Farma Tbk
Vidjongtius selaku Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk yang hadir langsung dalam acara tersebut juga memberikan antusiasme yang luar biasa dalam menyambut adanya kolaborasi tersebut.
“Ini satu kolaborasi yang sangat sangat positif, Kalbe Farma senang sekali. Dengan adanya 2 KF (Kimia Farma dan Kalbe Farma) ini kita mestinya bisa bersama-sama untuk tujuan mulia, yaitu bersama sehatkan bangsa,” ujar Vidjongtius.
Sejalan dengan Kimia Farma, Dirut Kalbe Farma juga mengungkapkan bahwa pihaknya juga akan melaksanakan komitmen yang baik dalam menjalankan hal-hal yang lebih baik kedepannya. Sehingga upaya-upaya tersebut dapat memberikan manfaat secara lebih luas. Tak hanya menjadi kebanggaan kedua perusahaan, tetapi juga membanggakan negara Indonesia. (rnh/ads)