Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Perplexity, Mesin Pencarian Berbasis AI Terbaru untuk Penelitian

Mesin Pencarian Berbasis AI Perplexity. (Sumber: twitter @Artifexx)

ANDALPOST.COM – Setelah mesin pencarian Consensus menjadi populer untuk mendukung penelitian, kini mesin pencarian berbasis AI bernama ‘Perplexity’ juga hadir untuk kepentingan penelitian.

Perplexity saat ini hanya tersedia untuk Chrome dan pengguna iPhone, sehingga belum diketahui apakah nantinya akan tersedia bagi pengguna diluar iPhone.

Salah satu pengguna twitter Bernama Ilya Shabanov mengatakan melalui akun twitter pribadinya pada Senin (10/4/2023), bahwa ada mesin pencari AI terbaru yang dapat mendukung penelitian.

Ilya Shavanov menjelaskan bahwa Perplexity merupakan mesin pencarian berbasis AI terbaru yang memiliki gabungan antara ChatGPT dengan Google Scholar.

Pertama, gunakan keywords atau kata kunci seperti di google seperti ‘List deep learning applications in ecology (daftar aplikasi pembelajaran mendalam dalam ekologi).

Selain kata kunci, dapat juga menggunakan bahasa natural seperti di ChatGPT. Lebih tepatnya seperti ‘Make a liat of 10 deep learning applications in ecology (Buat daftar 10 aplikasi pembelajaran mendalam di bidang ekologi).

Sebuah gambar berisi teks

Deskripsi dibuat secara otomatis
Hasil Pencarian dari Kata Kunci dan Bahasa Natural. (Sumber: twitter @Artifexx)

Muncul dalam Bentuk List

Hasil pencarian kemudian akan muncul dalam bentuk list. Baik pencarian menggunakan kata kunci maupun bahasa natural memberikan hasil pencarian yang tidak jauh berbeda atau kira-kira sama.

Hasil pencarian yang muncul dalam list mencul bersamaan dengan referensi. Sehingga ketik pengguna memilih opsi source, daftar makalah referensi akan muncul.

Ilya Shavanov memberikan contoh saat dirinya membuka opsi source tersebut, dan memunculkan tiga makalah yang relevan dengan kata kunci penelitiannya.

Tidak seperti ChatGPT yang tidak memunculkan makalah referensi, Perplexity menghadirkan list makalah referensi, sesuai dengan kata kunci untuk mendukung penelitian.

Ilya Shavanov kemudian menjelaskan bahwa sebenarnya Google sendiri dapat menemukan makalah referensi, yakni fitur Google Scholar yang dapat memberikan daftar makalah referensi.

Ia kemudian menggali referensi lebih dalam dengan mengajukan pertanyaan seperti ‘deep learning and ecology’ (pembelajaran mendalam dan ekologi).

Menurutnya, hasil pencarian tersebut menjadi tidak spesifik dan mulai seperti ChatGPT. Sehingga ia akhirnya membuat hasil pencarian lebih spesifik dengan ‘filter these to only display forest related ones’ (filter ini untuk hanya menampilkan yang terkait dengan hutan).

Sebuah gambar berisi teks

Deskripsi dibuat secara otomatis
Mengubah Hasil Pencarian Lebih Spesifik. (Sumber: twitter @Artifexx)

Jika bertanya mengenai ‘what’ dan ‘why’, Perplexity akan memberikan hasil dan deskripsi tentang topik yang dicari, dengan beberapa hasil pencarian digarisbawahi, namun bukan tautan.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.