Namun meskipun begitu, ada banyak perusahaan yang juga benar-benar ingin berkomitmen untuk berubah, kata Meaden, pada acara eco-Disruptive Bupa di London, Rabu (12/7/2023).
Acara eco-Disruptive Bupa merupakan perayaan satu hati atas kecerdikan manusia, kolaborasi, dan juga inovasi berkelanjutan.
Acara ini diselenggarakan untuk menyatukan orang-orang yang telah menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi manusia dan planet. Serta memberikan gambaran sekilas mengenai kemungkinan hari esok.
Konsumen Dapat Mempengaruhi Bisnis
Lebih lanjut, Meaden mengatakan, bahwa konsumen memang dapat mempengaruhi bisnis besar untuk menjadi lebih bertanggung jawab melalui daya beli mereka.
Namun, sebenarnya generasi baru, dari perusahaan kecil barulah yang akan membawakan ide-ide radikal kepada bisnis tersebut, mengenai keharusan mereka untuk mengubah caranya berbisnis.
Sebab perusahaan besar memang memiliki sumber daya dan dana yang besar. Akan tetapi, mereka tidak selalu memiliki kemampuan untuk fokus pada jenis ide baru yang harus dicoba, untuk menjadi lebih berkelanjutan.
Tidak hanya itu, perusahaan publik yang besar juga dapat menghadapi kelambatan dalam perubahan iklim.
Hal ini dikarenakan mereka lebih tunduk pada tuntutan pemegang sahamnya, yang berfokus pada keuntungan jangka pendek.
Di sinilah perusahaan start-up masuk. Mereka memiliki pergerakan yang lebih gesit, serta tim kecil mereka dapat fokus pada ide-ide baru.
Banyak perusahaan besar yang tertarik untuk mencari solusi terhadap permasalahan ramah lingkungan ini.
Maka dari itu, mereka tertarik untuk mengakuisisi perusahaan rintisan yang dapat memecahkan masalah keberlanjutan mereka, di bidang seperti rantai pasokan, limbah, atau konsumsi energi. (ala/ads)
