ANDALPOST.COM – Xbox Game Studios, yang merupakan perusahaan game milik Microsoft, mengumumkan bahwa Microsoft Corporation dan PlayStation telah menandatangani perjanjian terkait game ‘Call of Duty’, Minggu (16/07/2023).
Diketahui, kedua Microsoft dan PlayStation telah menandatangani perjanjian terikat untuk memperbolehkan game franchise Call of Duty untuk konsol PlayStation.
Hal tersebut, diungkapkan oleh Pemimpin Xbox, Phil Spencer pada hari Minggu lalu di Twitter.
“Kami dengan senang hati mengumumkan bahwa Microsoft dan PlayStation telah menandatangani suatu perjanjian terikat. Untuk menjaga agar Call of Duty tetap pada PlayStation setelah akuisisi Activision Blizzard,” tulis Spencer.
“Kami berharap untuk masa depan di mana para pemain secara global memiliki pilihan yang lebih untuk memainkan game favorit mereka,” lanjutnya di Twitter.
Kronologi Perjanjian Microsoft dan Sony
Dilaporkan, sebelumnya pihak Microsoft telah sempat menawarkan perjanjian ini kepada Sony pada Januari 2022 lalu.
Akan tetapi, pada perjanjian 2022 pertama tersebut, Microsoft menawarkan bahwa seluruh title (judul) game milik Activision dapat bertahan di PlayStation sampai 31 Desember 2027.
Di sisi lain, kepala PlayStation Amerika Serikat (AS) Jim Ryan, dilaporkan tidak terlalu ‘senang’ dengan daftar game yang diberikan. Terkait, judul game pada perjanjian pertama.
Hal tersebut, diungkapkan oleh Ryan, ketika ia menerima email dari Spencer. Terkait, judul Activision yang akan tetap ada di perjanjian pertama pada 26 Agustus 2022 lalu.
“Itu bukan suatu daftar yang berarti. Daftar ini, merepresentasikan seleksi spesifik judul (game) yang sudah lama dan akan tetap ada di PlayStation,” ungkap Ryan.
“Contohnya, Overwatch ada di situ (daftar), tapi Overwatch 2 tidak ada, yang merupakan versi sekarang game tersebut,” lanjutnya.
Alhasil, atas email tersebut, Ryan dan Spencer diduga mengalami kendala dalam melanjutkan komunikasi. Khususnya, setelah Spencer mengungkapkan ‘diskusi’ email mereka ke publik.
Setelah beberapa waktu, Microsoft kembali menawarkan perjanjian ke Sony, tetapi kali ini perjanjian tersebut berbeda dari yang pertama.
Pada Desember 2022, perjanjian baru yang dikirimkan ke Sony berupa hanya penetapan judul ‘Call of Duty’ pada konsol PlayStation untuk jangka 10 tahun.
Sony atau PlayStation tetap menolak perjanjian tersebut, dan pada 21 Februari 2023. Ketika ada pertemuan antara CEO Activision Bobby Kotick, Ryan, dan Spencer.
Ketiga pihak, dilaporkan sedang dalam situasi ‘tegang’ ketika bertemu antara lain dengan regulator-regulator Uni Eropa (EU) pada saat itu.
Ryan, dilaporkan berdiskusi dengan Bobby terkait perjanjian atau penawaran oleh Microsoft kepadanya. Mengungkapkan, bahwa Ryan ingin menghalangi merger Activision.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.