Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Pisang Goreng Maut di Lampung Buat Tiga Nyawa Melayang

Illustrasi pisang goreng maut. (Design by @jauhras)

ANDALPOST.COM – Terdapat pisang goreng maut yang menyebabkan adanya korban berjatuhan di Kecamatan Punggur, Lampung Tengah.

Jika ditotal, terdapat total tujuh orang menjadi korban akibat menyantap hidangan pisang goreng maut ini.

Adapun rincian korban pisang goreng maut ini diantaranya tiga orang meninggal dan empat orang dirawat di rumah sakit RSUD Ahmad Yani Metro.

Tiga orang korban meninggal berinisial D (80) dan T (80) serta N (37). Ketiganya sudah dikebumikan di TPU wilayah masing-masing.

Sedangkan empat orang korban yang dirawat berinisial S (49) warga Lampung Tengah, AS (66) Metro Utara, J (42) warga Punggur dan AJ (36) warga Metro Utara.

Diduga kuat bahwa ada racun yang tercampur dalam adonan tersebut. Pasalnya, menurut pengakuan salah satu korban, pisang tersebut ketika dimakan terasa pahit.

Untuk saat ini, keempat korban yang masih dirawat di Rumah Sakit diketahui sudah mulai membaik keadaannya dibanding sebelumnya.

“Keadaan sudah mulai membaik tapi masih ada sedikit rasa sakit di bagian perut,” ungkap AJ kepada awak media (19/1/2023) RSUD Metro.

Kronologi Kejadian

Kronologi kejadiannya terjadi ketika mereka menghadiri takziah almarhum D dan T. Diketahui jika D dan T adalah korban sebelumnya yang meninggal akibat keracunan.

Mereka datang bersama lima orang lainnya dan menyantap pisang goreng kala berada di dapur D dan T. Mereka berlima kemudian berinisiatif mencicipi pisang goreng tersebut. Namun kemudian mereka langsung melepehnya. 

Ini karena saat digigit, pisang goreng tersebut terasa pahit. Karena rasanya yang pahit tersebut, beberapa korban tidak sempat menggigit pisang goreng tersebut dengan banyak.

Kendati demikian kandungan racun dalam pisang goreng tersebut masih ada, dan diketahui terbilang berbahaya.

Setelahnya, kondisi tubuh para korban tersebut langsung mengalami mual. Bahkan ada yang sempat kejang dan tidak sadarkan diri.

Menurut keterangan dokter di RSUD Ahmad Yani, dr. Cristopher PP Padiangan, membenarkan kejadian tersebut. 

“Ada satu pasien yang datang ke IGD dengan kondisi sudah meninggal,” ujar keterangan dokter kepada wartawan.

“Kemudian disusul empat pasien lain dengan dua diantaranya datang dalam tidak sadarkan diri,” tambahnya.

Sementara itu, di hari yang sama dua korban yang meninggal sebelumnya D dan T juga dilarikan di Rumah Sakit yang sama.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.