ANDALPOST.COM – Sempat menuai pro dan kontra karena dinilai mengancam ratusan pekerjaan lainnya, kini AI tetap terus dikembangkan di berbagai sektor. AI saat ini dinilai sebagai salah satu teknologi yang membantu manusia dalam melakukan tugas-tugasnya dalam keseharian.
BBC memberitakan bahwa AI sudah digunakan di sektor kepolisian untuk membantu para polisi mengidentifikasi kendaraan mana saja yang melakukan pelanggaran.
Sebuah kamera mata-mata polisi melalui Kecerdasan Buatan (AI) telah mendeteksi ratusan orang yang melakukan pelanggaran pada saat berkemudi. Beberapa pelanggaran tersebut diantaranya adalah penggunaan ponsel pada saat berkendara atau tidak mengenakan sabuk pengaman.
Kepolisian di wilayah Hampshire dan Isle of Wight Constabulary mengumumkan bahwa teknologi ini sudah dioperasikan dari 17 hingga 21 Juli. Kendaraan yang menjadi target dalam operasi tersebut ialah kendaraan komersial.
Data Pelanggaran yang Telah Dihasilkan Teknologi AI
Dalam operasi tersebut pihak kepolisian menangkap lebih dari 270 pengemudi dan penumpang yang mengabaikan undang-undang sabuk pengaman, serta 86 pengemudi menggunakan ponsel mereka di belakang kemudi.
Sistem ini juga mengidentifikasi lebih dari 130 “pelanggaran mekanis” lainnya dan menyebabkan lima penangkapan atas pelanggaran termasuk mengemudi dengan narkoba dan mengemudi saat didiskualifikasi.
Van kamera yang dilengkapi AI sebelumnya telah diuji coba oleh polisi Devon & Cornwall dan pembuatnya mengatakan dapat mendeteksi pelanggaran telepon dan sabuk pengaman dengan kecepatan hingga 186 mph. Ini menggunakan dua kamera untuk memantau lalu lintas yang datang, dengan perangkat lunak AI menganalisis gambar untuk mengidentifikasi pelanggaran.
Kamera pertama diatur pada sudut yang dangkal untuk mengidentifikasi ponsel di dekat telinga pengemudi serta melihat apakah sabuk pengaman sedang dipakai, dan kamera kedua memiliki pandangan yang curam untuk melihat apakah ponsel ditahan di depan. untuk mengirim SMS.
Setelah pelanggaran diidentifikasi oleh sistem AI, hasilnya diperiksa ulang oleh setidaknya dua manusia sebelum dipertimbangkan untuk dituntut. Salah satu pihak kepolisian mengatakan bahwa dengan bantuan teknologi tersebut, pekerjaan mereka jadi menyenangkan.
“Ini adalah masa-masa yang sangat menyenangkan dan ini merupakan kesempatan besar bagi kedua pasukan untuk memanfaatkan teknologi AI terbaru,”ungkap Simon Gomer, manajer Satuan Jalan Lebih Aman dari kepolisian wilayah setempat.
Meski menurutnya teknologi tersebut sangat memudahkan, ia tidak bisa berlama-lama menggunakan alat tersebut dalam waktu yang lama. Wilayah Hampshire hanya diperbolehkan menggunakan alat tersebut selama satu minggu.
“Tapi hasil yang kami dapatkan hanya dalam satu minggu sayangnya menunjukkan betapa produktifnya pelanggaran ini. Kami akan terus menyebarkan pesan bahwa gangguan mengemudi dapat membunuh, pelanggaran ini akan dihukum dan kebiasaan sosial perlu diubah,”
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.