ANDALPOST.COM – Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Padang diandalkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk membantu pemerintah. Pemerintah mengandalkannya untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang bermutu dan berkualitas. Hal ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan.
Dalam hal ini, kebutuhan pembangunan kesehatan saat ini adalah memenuhi 9 jenis tenaga kesehatan di puskesmas. Antara lain dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, kesehatan lingkungan, gizi, laboratorium, farmasi dan promosi kesehatan.
Tiga Hal yang Harus Dilakukan
Wamenkes Dante Saksono Harbuwono menyampaikan tiga hal yang harus dilakukan Poltekkes Padang untuk mewujudkan hal tersebut. Pertama, melakukan penambahan kuota penerimaan mahasiswa baru. Kedua, menambah jenis program studi. Ketiga, membuka kelas Internasional.
‘’Poltekkes ini memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan, peminatnya cukup banyak jadi harus kita dorong supaya lebih baik lagi,’’ kata Wamenkes saat meninjau Poltekkes Kemenkes Padang, Senin (27/2).
Ia menjelaskan, penambahan daya tampung penerimaan mahasiswa sangat diperlukan karena rasio penerimaan mahasiswa di Poltekkes Padang terbilang masih sedikit. Hal ini tentu berbanding terbalik dengan jumlah pendaftarnya yang sangat banyak.
Dante Saksino Harbuwono juga mengungkapkan jumlah pendaftar Poltekkes Padang mencapai 8000 pendaftar di tahun 2022. Namun, pendaftar yang diterima hanya sebanyak 790 orang. Oleh karena itu, Kemenkes mendorong agar dilakukan penambahan kuota penerimaan pendaftar Poltekkes.
‘’Peminatnya cukup banyak yang ingin mendaftar di Poltekkes. Saat ini rasionya 1:18, dari 8000 orang yang mendaftar yang diterima hanya 700 orang. Kita minta untuk ditambah,’’ ucap Wamenkes.
Selain itu, akan ada juga penambahan dua jenis program studi (prodi) baru di Poltekkes Kemenkes Padang. Prodi baru tersebut yakni Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) dan farmasi. Nantinya, dua prodi tersebut akan membantu pemerintah memenuhi 9 jenis tenaga kesehatan yang harus ada di puskesmas.
‘’Sekarang baru 5, janjinya akan ditambah 2 lagi, kita dorong agar ini bisa ditambah secepatnya,’’ kata Dante.
Selanjutnya, hal ketiga yang harus dilakukan adalah membuka kelas Internasional pada program studi yang ada di Poltekkes. Wamenkes pun memberikan pesan secara khusus mengenai pembukaan kelas harus diikuti dengan peningkatan ketrampilan berbahasa yang sesuai dengan negara tujuan.
‘’Kita juga dorong pengembangan kelas internasional. Nanti akan mengirim tenaga-tenaga perawat ke berbagai negara salah satunya Jepang. Untuk sistem pendidikannya harus menggunakan bahasa ibu tempatnya bekerja,’’ lanjutnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.