Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Polusi Udara di Jakarta Semakin Buruk, Presiden Batuk 4 Minggu

Polusi Udara di Jakarta Semakin Buruk, Presiden Batuk 4 Minggu
Presiden Jokowi mengenakan masker. (The Andal Post/Nabila Safwa Ashari)

ANDALPOST.COM – Presiden Joko Widodo mengkritisi kualitas polusi udara di Jakarta yang semakin hari kian memburuk.

Diketahui jika belakangan ini polusi udara di Jakarta memang semakin riskan. Padatnya asap kendaraan bermotor dan aktivitas industri membuat kualitas udara di Jakarta terus memburuk.

Hal ini membuat pemerintah turun tangan untuk berbenah. Jokowi akhirnya memanggil beberapa menteri. Selain itu turut hadir juga Plt Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Rapat insidental ini diharapkan mampu menangani polusi udara yang semakin hari semakin beracun di kawasan Ibu Kota.

“Satu pekan terakhir kualitas udara di Jakarta sangat buruk,” ujar Jokowi.

“Dan tanggal 13 Agustus 2023 kemarin indeks angka polusi udara di DKI Jakarta 1,56 dengan keterangan tidak sehat.”

Atas laporan yang diterima oleh Jokowi tersebut pihaknya langsung bergegas berharap bisa menormalkan kembali kualitas udara di DKI Jakarta.

Presiden Jokowi Batuk Empat Minggu

Sementara itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan jika presiden mengalami betul dampak memburuknya kualitas udara di DKI Jakarta.

Dia mengatakan jika sudah selama empat minggu ini Presiden Jokowi mengalami batuk-batuk. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Polusi Udara di Jakarta Semakin Buruk, Presiden Batuk 4 Minggu
foto: Rapat Kabinet Presiden Jokowi membahas penanganan polusi di Ibu Kota/Setnag

Sandi mengatakan jika dia melihat laporan kesehatan presiden Jokowi. Mantan Gubernur DKI itu mengatakan jika batuknya Presiden Jokowi akibat dipengaruhi udara Jakarta yang semakin beracun.

“Presiden minta dalam waktu satu minggu ini ada langkah konkret karena presiden sendiri sudah batuk katanya sudah hampir 4 minggu. Beliau belum pernah merasakan seperti ini dan kemungkinan dokter menyampaikan ada kontribusi daripada udara yang tidak sehat dan kualitasnya buruk,” katanya.

Ia pun memiliki catatan mengenai kualitas udara di Jakarta yang tidak sehat. Menurutnya, banyak para calon peserta sport tourism atau wisata berbasis wisata menyoroti hal tersebut.

“Jika tidak ditangani dengan baik, ini akan berdampak buruk terhadap reputasi maupun penyelenggaraan event tersebut, dan akhirnya berdampak pada penurunan minat berwisata khususnya wilayah Jakarta,” katanya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.