Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Produser FIFTY FIFTY Tanggapi Laporan Dispatch, ATTRAKT Hadir di Pengadilan

Produser FIFTY FIFTY Tanggapi Laporan Dispatch, ATTRAKT Hadir di Pengadilan
ATTRAKT dilaporkan hadir dalam persidangan pertama mereka bersama dengan representasi legal FIFTY FIFTY | Sumber: FIFTY FIFTY

ANDALPOST.COM – Produser (PD) FIFTY FIFTY, Ahn Sung Il melalui label miliknya, The Givers menerbitkan suatu pernyataan balasan terkait laporan Dispatch akan bukti ‘kecurangan’ produser itu, Rabu (05/07/2023).

Diketahui, Dispatch sempat rilis berbagai bukti ‘manipulasi’ Ahn Sung Il (SIAHN) terkait hak cipta lagu ‘Cupid’, dan membohongi ATTRAKT (agensi FIFTY FIFTY).

Alhasil, pada 05 Juli lalu, SIAHN merilis responnya dia terkait ‘tuduhan’ Dispatch, media lainnya, dan ATTRAKT atas masalah ‘internal’ yang terjadi.

Bersama dengan rilisnya pernyataan tersebut, di hari yang sama pada Rabu lalu, representasi legal ATTRAKT menghadiri di pengadilan ‘Seoul Central District’.

Yakni, untuk menjalankan persidangan pertama terkait ‘gugatan’ members FIFTY FIFTY terhadap agensi mereka melalui representasi legalnya yang juga hadir di pengadilan.

Ditambah itu, pada tanggal 06 Juli sendiri, Dispatch yang merupakan media Korea Selatan, juga rilis bukti lagi. 

Yaitu, terkait rekaman audio percakapan antara CEO ATTRAKT, Jeon Hong Joon dengan SIAHN, yang memperlihatkan ‘kontradiksi’ pernyataan produser itu pada 05 Juli.

Isu Komplain FIFTY FIFTY ke Pengadilan

Seperti yang diketahui, sebelumnya para member FIFTY FIFTY mengajukan sebuah komplain ‘gugatan’ ‘pada ‘Seoul Central District Court’, sebuah pengadilan tinggi di Korea.

Mereka dilaporkan, mengajukan gugatan tersebut terhadap agensinya sendiri, ATTRAKT pada 19 Juni lalu. Tetapi, baru diumumkan pada 28 Juni.

Para member direpresentasikan oleh konsuler legal dari perusahaan legal bernama BARUN, yang mewakilkan keempat member (Sio, Saena, Aran, dan Keena). Mereka klaim jika ATTRAKT melanggar kontrak dengan para member.

Secara garis besar, ATTRAKT ‘dituduh’ tidak menyediakan dokumentasi finansial yang sesuai, gagal dalam menjaga kondisi kesehatan fisik dan mental member. Serta dengan, kurangnya staf dan dukungan untuk aktivitas-aktivitas promosi para member.

Pada persidangan pertama, yang dilaksanakan pada 05 Juli, para representasi dari kedua belah pihak member dan agensi membuka persidangan itu terkait masalah keuangan.

Kehadiran ATTRAKT di Pengadilan Dengan FIFTY FIFTY

Pertama representasi member, klaim bahwa meskipun para member bertanda tangan dengan ATTRAKT, Star Crew Entertainment yang merupakan ‘entitas’ lain. Melakukan kontrak distribusi dengan Interpark.

“Sebuah kontrak normal antara Interpark dan ATTRAKT, kenapa mereka tidak melakukan itu?,” terang representasi legal para member.

“ATTRAKT klaim bahwa mereka menghabiskan 6 miliar won (sekitar Rp69 triliun) dari 9 miliar won (sekitar Rp104 triliun) yang mereka terima dari Interpark. Kami akan meminta mereka untuk membuktikan itu,” lanjutnya.

Membalas pernyataan representasi legal para member, ATTRAKT menyatakan bahwa para member awalnya melakukan kontrak dengan Star Crew Entertainment. Akan tetapi, bertanda tangan kembali dengan ATTRAKT setelah berdirinya agensi itu.

Berikutnya, untuk hal terkait keuangan, representasi legal agensi tersebut, mengakui jika ada kesalahan yang dibuat oleh pihak ketiga. 

Produser FIFTY FIFTY Tanggapi Laporan Dispatch, ATTRAKT Hadir di Pengadilan
Pengadilan tinggi Seoul di Korea Selatan | Sumber: Koreaboo

Ditambah itu, Agensi juga tidak ingin ‘bertengkar’ dengan para member, menekankan pihak ketiga sebagai akar masalah yang terjadi.

“Kami tidak mengabaikan (dokumen keuangan) dengan sengaja. Itu adalah kesalahan yang dibuat oleh perusahaan di luar (pihak ketiga),” terang representasi legal ATTRAKT.

“Menurut kami, masalah sesungguhnya tidak dengan para member tetapi dengan pihak eksternal yang mengendalikan mereka dari belakang,” tambahnya.

Representasi legal agensi pun membalas terkait komentar perwakilan legal para member, yang menyatakan bahwa ATTRAKT tidak kompeten. Bukan terkait isu pihak eksternal.

“Anda terus berbicara terkait tidak kompetennya ATTRAKT, tapi mereka investasi 8 miliar won (sekitar Rp92 triliun) untuk grup (FIFTY FIFTY),” ungkap representasi legal agensi.

“CEO (ATTRAKT) menginvestasi keseluruhan tabungannya, termasuk milik ibunya. Apakah Anda tidak pikir jika melabelkan investasi itu seperti sebagai tidak kompeten, merupakan karakterisasi yang salah?,” sambungnya.

Pada akhirnya, hakim pada persidangan tersebut, meminta kedua belah pihak untuk memberikan dokumen tambahan pada 19 Juli. Persidangan ini pun, diperkirakan akan berjalan selama tiga minggu.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.