ANDALPOST.COM – John Carmack, programmer legendaris di industri teknologi, mengundurkan diri dari perannya sebagai konsultan Chief Technology Officer (CTO) di Meta.
Informasi pengunduran diri lelaki yang dikenal karena karyanya pada virtual reality serta game klasik seperti Doom and Quake tersebut dilaporkan oleh Business Insider dan The New York Times pada Sabtu (17/12/2022).
Mulanya, Carmack bergabung dengan Oculus sebagai CTO pada tahun 2013. Ia mulai bergabung setelah membantunya mempromosikan prototipe Oculus Rift asli yang ia terima dari Palmer Luckey.
Carmack kemudian ditarik ke Meta ketika perusahaan (saat itu Facebook) mengakuisisi Oculus pada tahun 2014 . Namun, pada tahun 2019, ia mengundurkan diri sebagai CTO Oculus dan beralih ke peran CTO konsultasi baru.
Saat itu ia memutuskan untuk lebih fokus kepada startup barunya yaitu Keen Teguh Logolies, dimana ia lebih terpusat pada pembuatan Artificial General Intelligence.
Setelah pengumuman internal Carmack tentang kepergiannya bocor ke pers, Carmack menjelaskan alasan kepergiannya secara lengkap di akun Facebooknya.
“Ini adalah akhir dekade saya di VR. Perasaan saya campur aduk,” ungkapnya.
“Kami memiliki jumlah orang dan sumber daya yang konyol, tetapi kami terus-menerus menyabotase diri sendiri dan menyia-nyiakan upaya,” kata Carmack dalam postingan statusnya.
Ia juga merinci alasan pengunduran diri dari posisinya di Meta. Ia mengatakan bahwa Meta tidak secara penuh efektif beroperasi dan itu membuatnya tidak nyaman.
“Tidak ada cara untuk menutup-nutupi ini, saya pikir organisasi kami beroperasi dengan setengah efektivitas yang akan membuat saya bahagia,” tambahnya dalam postingan tersebut.
Berdasarkan posting dan tweet Carmack, ia tampak tidak senang dengan keadaan Meta saat ini. Dari salah satu tweet bahwa ia mengatakan bahwa cukup frustasi dengan cara perusahaan dalam menyelesaikan sesuatu di Facebook atau Meta.
Bahkan sebelum kepergiannya dari Meta, Carmack menyuarakan ketidaksenangannya tentang arah Meta saat ini.
Baru-baru ini, pada bulan Oktober, ia mengikuti acara Meta Connect di mana ia mencatat ada banyak yang hal yang ia kesalkan terkait VR Meta saat ini.
Ia mengungkapkan rasa frustrasinya dengan hal-hal seperti Quest 2 yang menurutnya tidak memberikan pengalaman pengguna yang baik karena sering terjadi pembaruan dan terhitung mahal.
Carmack juga menjelaskan bahwa meskipun memiliki suara yang berpengaruh di Meta, ia tidak pernah menjadi “penggerak utama”. Tampaknya ia ingin menunjukkan bahwa politik perusahaan tidak pernah menjadi keahliannya, dan dia lebih suka fokus pada teknologi.
Dalam akhir postingannya, Carmack mengatakan bahwa bagaimanapun juga, Meta masih siap untuk memimpin dunia dalam implementasi VR. Namun jika orang-orang di perusahaan tersebut membuat keputusan yang lebih baik dan menghasilkan produk yang layak.
Fokus Carmack sekarang yaitu adalah kepada startupnya Keen Technologies. Fokus Keen adalah membuat Artificial General Intelligence (AGI), cabang Artificial Intelligence yang berfokus pada peniruan kecerdasan manusia yang holistik dan dapat beradaptasi.
Kepergian Carmack, akan membuat semakin banyak investor yang khawatir mengenai arah dari perusahaan Meta tersebut. Selain itu, banyak juga orang di industri teknologi yang merenungkan inefisiensi di perusahaan tersebut.
Meski banyak terjadi permasalahan mengenai Metaverse, Meta tetap menjadi perusahaan raksasa berkat Facebook dan Instagramnya. Namun saat ini, Meta memang terlihat lambat dalam pertumbuhannya di media sosial, mereka lebih memilih untuk menghabiskan banyak uangnya untuk mengembangkan metaverse.
(WAN/MIC)