ANDALPOST.COM – PT. Kereta Commuter Indonesia (KCI) berencana mengganti armada KRL karena harus dipensiunkan dengan mengimpor KRL bekas dari Jepang. Namun, penggantian 10 rangkaian KRL harus ditolak oleh kementrian perindustrian.
Sekertaris Jendral Kementrian Perindustrian, Doddy Widodo mengatakan bahwa alasan ditolaknya ialah karena Indonesia tidak harus mengimpor gerbong kereta. Hal ini lantaran INKA seharusnya bisa membuat kereta sendiri. Nyatanya dalam kerja sama dengan PT. Kereta Commuter Indonesia (KCI), PT. Inka baru mampu menyediakan pesanan KRLl pada 2025 mendatang.
Industri Kereta Api Dalam Negeri dapat Menggerakkan Perekonomian Nasional
“PT. Industri Kereta Api (INKA) bisa membuat itu semua, kenapa kita harus mengimpor gerbong kereta api bekas dari jepang. Katanya bangga beli buatan Indonesia. Bangladesh saja membeli produk kereta kita” ujar Doddy Widodo.
“Kapan lagi kita bangga akan buatan kereta dalam negeri. Jangan terus BUMN, jadi bisa impor dan ekspor. Tolong berhenti untuk pemikiran seperti itu,” lanjut Doddy.
Menurut Doddy diharapkan industri kereta api dalam negeri dapat menggeliat dan menggerakkan perekonomian nasional Indonesia.
Tetapi menanggapi polemik ini, Menteri BUMN Erick Tohir ikut buka suara dimana ia malah mendukung langkah KCI untuk segera mengimpor krl .
Erick Tohir mengatakan “Kalau ternyata kapasitas kita itu tidak siap, kan tidak ada salahnya kita bekerja sama dengan negara lain untuk mencari solusi supaya ini cepat tersedia. Karena kenapa? Yang terpenting itu kan ongkos logistik jadi murah.”
Vice president KCI Anne Purba juga mengatakan bahwa kerja sama dengan PT. Inka adalah terkait dengan membeli KRL bekas bahwa itu adalah penambahan kapasitas pada 2025 bukan mengganti rangkaian yang harus di pensiunkan.
Terdapat 10 Kereta bekas yang dibutuhkan untuk mempertahankan pelayanan perjalanan yang sudah beroprasi selama ini dan nantinya akan ditambahkan.
“Adapun jumlah kereta yang akan dikonservasi sebanyak 10 pada tahun 2023, dan 19 pada tahun 2024,” kata Anne.
Impor Kereta adalah Opsi Lain
Impor kereta bekas menurut Anne itu hanyalah opsi lain, pilihan lainya yaitu dengan memperbarui teknologi kereta yang akan dikonservasi. Tetapi alasan impor kereta bekas tersebut dijadikan opsi pertama karena, menurut Anne untuk memperbarui teknologi itu membutuhkan waktu yang lama, hampir bisa memakan waktu 1 Tahun.
Pihak KCI menegaskan bahwa terkait polemik ini, pihaknya sudah berdiskusi dengan PT INKA, Jepang dan Spanyol.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.