Melihat situasi ini, Sahroni mengatakan jika setiap keputusan hanya akan berada di tangan Anies. Pasalnya ia yang berhak menentukan siapa sosok yang bakal mendampinginya.
“Iya itu nggak tahu, yang tahu Anies aja tuh,” kata Sahroni.
Potensi AHY jadi Cawapres Ganjar
Diketahui saat ini, situasi KPP memang begitu dinamis. Bahkan AHY sendiri digoda oleh PDIP untuk mengisi kursi bakal Cawapres Ganjar Pranowo.
Padahal, AHY bersama Demokrat tergabung dalam koalisi yang nantinya bakal menjadi rival Ganjar Pranowo.
Kendati demikian, Puan Maharani mengatakan bahwa setiap kemungkinan masih mungkin terjadi. Oleh karena itu, ia tetap menjadi sosok yang potensial mengisi kursi Cawapres.
Godaan dari PDIP itu berbarengan dengan desakan AHY dan Demokrat menginginkan agar Anies segera mengumumkan nama Cawapres.
Hal ini menjadi celah untuk Demokrat bermanuver, jika nantinya sosok yang akan diangkat Anies Baswedan bukan dirinya.
Sangat potensial AHY akan merapat ke kubu PDIP untuk mengamankan kursi Cawapres tersebut.
Mendapati tawaran tersebut, AHY sebelumnya sempat buka suara. Ia berterimakasih telah mendapat kehormatan menjadi salah sosok yang diinginkan oleh parpol lain.
Menurutnya, ini menjadi gambaran jika saat ini situasi perpolitikan di Indonesia sudah dinamis dan begitu cair. Akan tetapi AHY dalam keterangannya sendiri mengatakan jika ia dan Demokrat mengutamakan komitmen dan etika berpolitik.
Demokrat sudah berkomitmen bersama untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal Capres di 2024. Meskipun manuver politik tetap masih berpotensi dilakukan. (pam/ads)