Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Satelit Satria-1 Indonesia Sukses Diluncurkan, Simak Tahapan dan Proses Pembuatannya

SUKSES!!! Peluncuran Satelit SATRIA 1 Milik Indonesia
Ilustrasi Satelit SATRIA 1 Berhasil Diluncurkan. (The Andal Post/Aini)

ANDALPOST.COM – Peluncuran satelit Republik Indonesia (Satria-1) dilakukan secara sukses di Florida, Amerika Serikat pada waktu setempat, Senin (19/6/2023).

Kegiatan peluncuran dilakukan sesuai dengan pemilihan waktu dan perkiraan cuaca yang mendukung keberhasilan peluncuran roket satelit Satria-1.

Satria-1 sendiri diluncurkan dalam beberapa tahapan. Pada tahap satu, Satria-1 melakukan pendorongan pertama dari badan roket Falcon 9. Selanjutnya roket melepaskan diri dan kembali mendarat dengan sempurna ke bumi. 

Kemudian setelah tahap satu selesai, tahap dua dari Satria-1 adalah melanjutkan perjalanan menuju orbit selanjutnya. Proses pengorbitan satelit sambil membawa pendorong kedua yang nantinya akan dilepas untuk sampai ke orbit. 

Disebutkan bahwa satelit akan membutuhkan waktu sekitar 27  menit hingga satelit sampai ke orbit yang sudah ditetapkan. 

Kegunaan Satelit Satria-1

Dalam penjelasan mengenai peluncuran Satria-1 yang dilakukan oleh Indonesia akan membantu berbagai jenis akses di negara ini. 

Pemasangan Satria-1 di orbit akan membantu pemerataan akses internet di area tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Dalam perencanaan peluncuran Satria-1, satelit tersebut akan membantu pemerataan internet di 50 ribu titik fasilitas publik dengan kecepatan 4 Mbps.

Satelit Satria-1 sendiri merupakan satelit yang dibangun oleh Nusantara 3 dan dibantu proses perakitannya oleh Thales Alenia Space (TAS) di Prancis menggunakan SpaceBus NEO.

Permasalahan Pembuatan

Dalam proses pembuatannya, investasi pembuatan Satria-1 sempat mengalami pembengkakan yakni sebesar US$450 juta (sekitar Rp6,6 triliun) menjadi US$540 juta (sekitar Rp 8 triliun).

Pembengkakan biaya yang terjadi dikarenakan adanya pengeluaran tambahan dari pembuatan roket.

Dimana pada awalnya Satria-1 akan menggunakan pesawat Antonov, kemudian dibatalkan karena kondisi perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina saat ini.

Untuk mengatasi hal tersebut pengangkutan Satria-1 pun dilakukan menggunakan kapal kargo Nordic di Perancis menuju Cape Carnaval dengan jalur laut dengan tempo waktu 17 hari. 

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.