ANDAPOST.COM — Setiap tanggal 2 Mei Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional. Diketahui, tanggal ini diambil dari hari kelahiran salah satu sosok pelopor di dunia pendidikan yaitu Ki Hajar Dewantara.
Dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara yang bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat betul-betul mendedikasikan hidupnya ke dunia pendidikan Indonesia.
Sebab, di era penjajahan dulu, di mana hanya orang-orang tertentu yang diperbolehkan duduk di bangku sekolah, sosok Ki Hajar Dewantara inilah yang berani menentang para penjajah.
Kaum Hindia Belanda ditentang karena mengeluarkan aturan pendidikan, hanya diperuntukkan oleh keturunan Belanda atau orang kaya. Karena sikap kerasnya yang dimiliki Ki Hajar tersebutlah, ia diasingkan Belanda.
Namun, karena kepeduliannya dengan dunia pendidikan, sepulang Ki Hajar diasingkan, ia langsung mendirikan lembaga pendidikan Taman Siswa. Bahkan diangkat sebagai menteri pendidikan setelah Indonesia merdeka.
Lantas itulah mengapa setiap tahunnya Indonesia memperingati tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Jika berbicara tentang dunia pendidikan di tanah air masih dibilang kalah jauh bahkan dari negara-negara tetangga. Pada tahun 2021 lalu, World Population Review menempatkan Indonesia di peringkat ke-54 dari 78 negara. Angka tersebut masih belum terlalu unggul jika dibandingkan dengan negara lainnya di Asia Tenggara.
Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia dilatarbelakangi oleh beberapa hal mulai dari rendahnya sarana fisik, rendahnya kualitas guru. Rendahnya kesejahteraan guru, rendahnya prestasi siswa, rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, dan mahalnya biaya pendidikan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
