Aksi Unjuk Rasa di Sejumlah Titik
Tidak hanya itu, kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya mengeyam pendidikan belum maksimal. Hal tersebut dibuktikan oleh data yang dikumpul serta diolah oleh Databoks.
Permasalahan-permasalahan itulah yang mendorong banyaknya aksi unjuk rasa yang menuntut perbaikan di sistem pendidikan Indonesia.
Seperti demonstrasi di Makassar pada Selasa (2/05), ratusan bahkan ribuan mahasiswa memadati beberapa titik untuk menggelar aksi unjuk rasa. Bahkan sehari sebelumnya, masyarakat sudah dihimbau untuk menghindari beberapa titik.
Aksi demonstrasi tersebut dilakukan oleh puluhan kampus di Makassar baik negeri hingga swasta. Masing-masing demonstran juga terlihat melakukan aksinya di depan universitas mereka sehingga beberapa jalanan lumpuh total.
Di sore hari, para pengunjuk rasa dilaporkan memadati beberapa titik seperti Kantor DPRD Sulawesi Selatan, Kantor Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, dan bahkan beberapa memblokade jalan.
Dari puluhan kampus yang melakukan aksi, masing-masing membawa keresahan yang berbeda-beda.
Unjuk rasa yang digelar di depan gedung DPRD Sulawesi Selatan mengomentari terkait pendidikan di Indonesia yang mengharuskan siswa hingga mahasiswa untuk membayar.
Demonstran menuntut agar pendidikan di Indonesia digratiskan sehingga banyak masyarakat yang tidak perlu khawatir untuk sekolah.
Setali tiga uang dengan demonstrasi di depan kantor DPRD Sulawesi Selatan, pengunjuk rasa di depan kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan juga mengeluhkan hal yang sama.
Para massa aksi membakar ban bekas dan memadati halaman depan pintu masuk Kantor Disdik Sulsel serta menduduki setengah badan jalan.
Dari pantauan, massa aksi menggantung spanduk di depan pintu masuk Kantor Disdik Sulsel bertuliskan “UKT Melangit, Ekonomi Sulit, Rektor Pelit” dan sejumlah spanduk berisikan tuntutan para massa aksi lainnnya juga ikut tergantung di depan pagar. (azi/ads)