Lebih lanjut, perusahaan ini juga mengatakan bahwa mereka telah melakukan penugasan untuk meninjau sistem penggajian.
Tidak hanya itu, BHP juga nantinya akan memberikan pembaruan pada penyelidikannya, selama panggilan pendapatan satu tahun penuh pada bulan Agustus.
BHP merupakan penambang terbesar di dunia dan memiliki sekitar 80.000 karyawan dan pekerja kontrak di lokasi, termasuk tambang Escondida di Chili, yang merupakan tambang tembaga terbesar di dunia.
Selain sahamnya yang terdaftar di Australia, perusahaan ini juga merupakan bagian dari indeks FTSE 100 blue chip Inggris, selama sekitar satu dekade.
The Mining and Energy Union
The Mining and Energy Union atau Persatuan Pertambangan dan Energi mengatakan bahwa BHP telah “bermunculan (untuk) merobek para pekerja”.
Sekretaris Jenderal The Mining and Energy Union, Grahame Kelly, mengatakan bahwa ini momen yang baik untuk kita terus mendorong perusahaan seperti BHP untuk selalu mengambil langkah yang tepat.
“Pengungkapan hari ini menunjukkan bahwa kita perlu terus menekan perusahaan besar seperti BHP untuk melakukan hal yang benar,” tuturnya.
Sebelumnya pada Januari 2022, BHP pernah membatalkan pencatatan gandanya di FTSE 100 London, setelah adanya tekanan dari para investor untuk lebih baik menyederhanakan struktur perusahaan Anglo-Australia yang dinilai masih kaku dan belum cukup baik.
Terdapat sebanyak 97% pemegang saham di London memberikan suaranya untuk mendukung rencana tersebut, yang kemudian memindahkan daftar pasar saham utamanya ke Sydney dan mengakhiri pengaturan 20 tahun.
Para investor yang mendukung langkah ini berpendapat bahwa hal ini akan memudahkan BHP untuk mengumpulkan uang, melakukan kesepakatan, dan mengembalikan uang kepada pemegang saham, serta melakukan transaksi dengan lebih mudah. (ala/rge)