ANDALPOST.COM — Palu, jantung Sulawesi Tengah, Indonesia, telah muncul sebagai pusat kuliner, dengan hidangan uniknya, Kaledo, yang menjadi pusat perhatian dalam kancah gastronomi lokal.
Kelezatan khas berupa ceker sapi yang dicelupkan ke dalam kuah kaldu yang tajam. Kaldu ini telah memikat selera baik warga maupun pengunjung, menjadi sensasi kuliner yang terkenal dengan kekayaan rasa dan teksturnya yang unik.
Nama “Kaledo” sendiri merupakan sebuah perjalanan linguistik. Di mana menggabungkan kata lokal “Ka” untuk kaki dan “ledo” untuk rasa asam, dengan sempurna merangkum esensi dari hidangan tercinta ini.
Kaledo banyak ditemukan pada menu restoran dan warung makan pinggir jalan, Kaledo telah menjadi simbol identitas kuliner Palu.
Proses Memasak Kaledo
Persiapan Kaledo adalah proses yang penuh seni. Kaki sapi menjalani metode perebusan yang cermat hingga mencapai konsistensi yang empuk.
Setelah melunak, mereka dipotong dadu dengan cermat menjadi potongan-potongan kecil dan dimasukkan ke dalam kaldu yang diperkaya dengan berbagai macam rempah.
Infusnya mengandung bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, dan serai, menciptakan simfoni rasa. Untuk mendapatkan rasa tajam dan pedas yang diinginkan, kuahnya ditambah dengan tambahan perasan asam jawa, perasan jeruk nipis, dan garam.
Kaledo biasa disajikan dengan nasi, disertai dengan campuran sayuran segar seperti mentimun, selada, dan tomat.
Hidangan ini, yang merupakan perpaduan rasa dan tekstur yang harmonis, dapat dipersonalisasi lebih lanjut dengan tambahan saus sambal atau kecap, yang memenuhi beragam preferensi rasa.
Selain daya tarik kulinernya, Kaledo juga menghadirkan sederet manfaat kesehatan. Kaki sapi yang kaya kolagen berkontribusi terhadap kesehatan kulit dan persendian, menarik bagi mereka yang memperhatikan kesejahteraannya.
Selain itu, bumbu yang dimasukkan ke dalam kuahnya bukan sekadar untuk menambah rasa; mereka membawa sifat anti-inflamasi dan antioksidan, berpotensi memperkuat sistem kekebalan tubuh dan bertindak sebagai tindakan pencegahan terhadap penyakit kronis.
Ketika popularitas Kaledo terus melambung di Palu, pedagang dan restoran lokal memanfaatkan kesempatan untuk memamerkan permata daerah ini.
Acara seperti festival Kaledo semakin menarik perhatian, menarik para pecinta makanan dari berbagai penjuru untuk menikmati cita rasa unik dari kelezatan Sulawesi Tengah ini.
Kudapan ini juga telah menjadi makanan yang selalu dinantikan oleh para masyarakat Palu yang merantau.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.