Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Simak, 8 Gejala dan Tanda Tubuh Kekurangan Mengonsumsi Air Putih

Simak, 8 Gejala dan Tanda Tubuh Kekurangan Mengonsumsi Air Putih
Ilustrasi seorang pria sedang minum air putih dari botol. (The Andal Post/Eeza Putri)

 5. Warna urine lebih gelap

Kurang mengonsumsi air putih juga dapat membuat seseorang jarang buang air kecil. Ini karena adanya pertahanan cairan oleh organ ginjal agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

Selain itu, orang dengan sedikit konsumsi air putih umumnya memiliki urine yang berwarna lebih gelap dan keruh saat buang air kecil. 

Bahkan, ini juga menyebabkan aroma bau yang lebih kuat.

Lebih parahnya, akan menyebabkan peningkatan risiko infeksi saluran kemih karena tubuh tidak memiliki cairan lebih untuk membuang racun dan bakteri.

“Oleh karena itu, kita cuma ada sedikit air pada urine. Karena urine kita lebih pekat, warnanya jadi lebih gelap,” jelas McCaffrey dikutip dari situs CNN Indonesia. 

6. Kelelahan

Kelelahan bisa disebabkan karena kurang mengonsumsi air putih. Ketika tubuh kurang air, maka akan terjadi penurunan volume darah. 

Akibatnya, ini akan melakukan penghambatan pada penyebaran oksigen dan nutrisi ke seluruh sel-sel tubuh. Sehingga, tubuh pun mudah mengalami kelelahan dan stamina berkurang.

7. Kulit menjadi kering

Kulit pada tubuh manusia dapat kehilangan kekenyalan dan elastisitas sehingga menjadi kering, mudah terkelupas, muncul garis-garis halus, dan mengendur. 

Hal ini disebabkan karena tubuh kurang cairan dan produksi keringat yang sedikit. 

Selain itu juga, jarang minum air putih dapat membuat kulit tidak dapat menjalankan fungsi dengan baik saat ada kotoran atau minyak berlebih.

8. Sakit kepala

Sakit kepala bisa menandai tubuh yang kekurangan cairan. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh pemilik Klinik Kesehatan McCaffrey,  Sean McCaffrey mengatakan bahwa dehidrasi bisa menyebabkan jaringan kepala terasa sakit.

“Ketika kita mengalami dehidrasi, jaringan di otak kita kehilangan air, yang mengakibatkan penyusutan otak sementara. Saat ini terjadi, otak kita berkontraksi dari tengkorak kita, memicu reseptor rasa sakit, mengakibatkan sakit kepala,” jelas Sean McCaffrey. (rnh/ads)