Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Simak, Gerhana Matahari Hibrida, BMKG: Di Sulawesi Barat ada juga

Gerhana Matahari Total pada tanggal 21 Agustus 2017 | Sumber: NASA/Gopalswamy

ANDALPOST.COM – Dilaporkan, adanya perkiraan Gerhana Matahari Total (GMT), yang akan terjadi pada tanggal (20/04/2023) di Indonesia. Dikatakan, bahwa GMT tersebut adalah bagian dari Gerhana Matahari Hibrida (GMH) yang akan tampak di wilayah Samudera Pasifik dan Hindia. 

GMH sendiri, merupakan suatu fenomena yang menggabungkan dua jenis gerhana lainnya. Yakni, Gerhana Matahari Total (GMT) dan Gerhana Matahari Cincin (GMC).

Di mana, hal tersebut memungkinkan adanya perbedaan gerhana yang berlangsung. Tergantung, dari sisi atau lokasi wilayah suatu individu tersebut menyaksikan fenomena alam ini.

Fenomena alam matahari ini pun, merupakan sebuah situasi di mana bulan berada di tengah-tengah matahari dan bumi. Sehingga, membuat ketiganya berada dalam satu posisi yang sama. 

Kejadian langka ini, diketahui terjadi di Indonesia sekitar tujuh tahun lalu dan baru kembali terjadi saat ini. Hal tersebut, telah dikonfirmasi langsung oleh Kepala Stasiun Majene Meteorologi (BMKG), Agus.

Pernyataan BMKG

Agus mengatakan, bahwa perdebatan terkait terjadinya gerhana matahari pada Kamis nanti, tanggal 20 bulan ini adalah ‘benar ada’.

Di mana, dirinya juga menjelaskan bahwa gerhana matahari yang akan terjadi, adalah Gerhana Matahari Hibrida (GMH).

Walaupun lintasan GMH ini diprediksikan melewati Timor Leste, Kepulauan Maluku, dan Papua Barat. Area Sulawesi Barat pun, masih dapat melihat gerhana matahari itu yang mendatang.

“Untuk Wilayah Sulawesi Barat, gerhana diperkirakan akan terjadi mulai dari pukul 12.14 WITA, dan berakhir pada pukul 13.51 WITA. Dengan durasi, rata-rata 3 jam 1 menit untuk seluruh wilayah Sulawesi Barat,” jelas Agus dalam sebuah pernyataan, Minggu (16/04/2023). 

Tweet BMKG terkait undangan ‘saksikan bersama’ gerhana matahari | Twitter: @infoBMKG

Terjadinya fenomena yang cukup langka di Indonesia ini, ternyata hanya bisa dinikmati secara penuh oleh para penduduk di Indonesia bagian timur.

Diketahui, dengan lebar lintasan sebesar 49 kilometer, dan bentangan ribuan kilometer. Fenomena tersebut, akan membuat sebagian besar langit di Indonesia menjadi gelap.

Sebagai tambahan, BMKG juga menyediakan ‘watch along’ atau ‘saksikan bersama’ di tiga lokasi yang diketahui. Yakni, Nirmala Biak Beach Hotel, Pantai Wambar, dan Dermaga Cinta Pantai Ancol.

Proses Gerhana Matahari Hibrida

Ketika bulan, matahari dan bumi sudah berada dalam satu garis lurus yang sama, gerhana matahari pun akan muncul. 

Beberapa wilayah, diperkirakan akan melihat sebuah cincin api di atas langit dalam beberapa saat. Cincin itu pun, akan terlihat terang di sekitarnya, tetapi bagian tengah cincin itu, akan menunjukkan warna hitam pekat. 

Sementara itu, ketika GMH terjadi di tempat atau wilayah lain nantinya. Wilayah tersebut akan secara otomatis, diselimuti oleh gelap dalam beberapa waktu.

Demikian, itu yang biasa disebut sebagai suatu fenomena GMH.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.