Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Simak, PBB Tegaskan Pentingnya Regulasi untuk Teknologi Baru dan AI

Simak, PBB Tegaskan Pentingnya Regulasi untuk Teknologi Baru dan AI
Para ahli Prosedur Khusus PBB memberikan pernyataan terkait perkembangan teknologi | Sumber: Unsplash/Chris Yang

ANDALPOST.COM – Para ahli yang berasal dari Prosedur Khusus PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) atau UN Sepcial Procedures (Human Rights Council), menyebutkan betapa pentingnya regulasi untuk teknologi-teknologi baru, termasuk kecerdasan buatan (AI), Jumat (02/05/2023), Geneva.

Melalui press release PBB, para ahli yang direkrut oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB, menekankan terkait majunya teknologi yang digunakan oleh masyarakat dunia, khususnya teknologi AI (artificial intelligence).

Para ahli menjelaskan bahwa, AI seringkali dapat digunakan tanpa sepengetahuan penggunanya, khususnya dalam hal yang sensitif. Termasuk, penyalahgunaan ‘pengawasan’ oleh AI.

Oleh karena itu, suatu upaya dalam hal regulasi, transparansi, dan kesiapan perlu dilakukan untuk mengatasi dampak negatif dari munculnya teknologi baru ini. Tentunya, dalam hal hak asasi manusia.

Pernyataan Ahli Prosedur Khusus PBB

Dilaporkan, sebelum mulainya RightsCon Summit 2023, yang merupakan suatu konferensi tahunan sejak 2011, terkait pentingnya hak asasi manusia dalam era digital ini.

Para ahli hak asasi manusia independen, pada Jumat lalu di Geneva, menekankan kekhawatiran mereka terkait penggunaan teknologi pengawasan dan spyware.

Diduga, teknologi tersebut digunakan untuk menargetkan pendukung hak asasi manusia, mulai dari aktivis, jurnalis, dan masyarakat di seluruh dunia.

“Kami mengutuk seluruh penggunaan teknologi pengawasan dan spyware, yang melanggar hak asasi manusia. Yang, sering kali di bawah alasan untuk keamanan nasional,” terang para ahli.

Selain penggunaan teknologi untuk mass surveillance (pengawasan masal), para ahli tersebut juga menekankan pentingnya untuk menghargai hak berpendapat dan demonstrasi damai. Tentu juga, hak untuk mendapat akses ekonomi, sosial, dan layanan kemanusiaan.

Alhasil, mereka juga menjelaskan bagaimana teknologi yang tidak dapat ‘di-protes’, harus segera dihindari.

Simak, PBB Tegaskan Pentingnya Regulasi untuk Teknologi Baru dan AI
Dialog antara Sophia (kiri) dan Amina Mohammed (kanan), pada 11 November 2017 menunjukkan perkembangan AI | Sumber: UN Photo/Manuel Elías

“Teknologi dan aplikasi spesifik yang tidak memungkinkan akan suatu protes hak asasi manusia, sebaiknya dihindari,” kata para ahli.

Transparansi dan AI Generatif

Selanjutnya, para ahli juga sempat menyebutkan terkait kekhawatiran akan perkembangan AI generatif baru-baru ini. 

Alhasil, perkembangan teknologi AI yang dilakukan oleh para investor, perusahaan, dan aktor yang memiliki pengaruh, dapat berdampak pada tingkat komunitas sampai dengan individu.

Para ahli menjelaskan bahwa, AI generatif ini dapat membagikan konten ‘disinformasi’ atau mempromosi kebencian, rasisme, dan kekerasan. 

Hal itu, disebabkan oleh jenis konten sintetis (dibuat-buat), yang dapat digunakan oleh AI generatif ini.

Selain AI generatif, mereka menyatakan bahwa suatu regulasi diperlukan untuk meningkatkan transparansi atau keterbukaan terhadap teknologi.

“Regulasi sangat diperlukan, untuk memastikan transparansi. Memberikan peringatan kepada orang-orang ketika mereka menerima media sintetis,” terang para ahli.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.