ANDALPOST.COM – Presiden Microsoft, Brad Smith melihat bagaimana perkembangan teknologi ChatGPT versi China. Yang diketahui, memiliki kemungkinan besar menjadi pesaing utama di masa yang akan datang.
Seperti yang diketahui, Microsoft adalah investor terbesar pengembangan ChatGPT yang dilakukan oleh perusahan kecerdasan buatan OpenAI.
Saat ini, bisa dilihat bagaimana persaingan dua perusahaan besar milik Amerika Serikat (AS) yang melakukan pengembangan terhadap AI (artificial intelligence) atau kecerdasan buatan. Yakni, Amazon dan Google.
Melihat hal tersebut, Smith mengatakan jika perkembangan ‘kekuasaan barat’ dalam AI ChatGPT ini, tidak akan membuat China tertinggal jauh untuk menyusul.
Dalam penjelasan yang ia lakukan, dalam sesi wawancara bersama Nikkei Asia pada Jumat (21/04/2023). Smith melihat bagaimana perusahaan besar lainnya, harus menyadari kekuatan yang datang dari China, juga bisa menjadi persaingan yang ketat.
Atas hal itu, Smith menyebutkan salah satu kompetitor yang dapat dibandingkan dengan perusahaan teknologi barat lainnya, yakni Beijing Academy of Artificial Intelligence (BAAI).
“Saya pikir kita akan melihat lebih banyak pendatang dalam bidang ini (AI),” terang Smith terkait semakin banyak pengembang AI saat ini.
Perkembangan AI dan Keamanan Siber
Ketika ditanya terkait kemunculan AI yang semakin masal, Smith mengatakan bagaimana peran AI memiliki kegunaan yang lebih.
Secara khusus, dapat dimanfaatkan menjadi sebuah alat yang membantu memerangi dan mengamankan lingkungan siber saat ini.
Selanjutnya, Smith juga beranggapan bahwa AI dapat dijadikan sebuah senjata dalam melakukan serangan di dunia maya.
“Kita harus benar-benar berasumsi, dan bahkan berharap, bahwa negara-negara tertentu akan menggunakan AI untuk meluncurkan serangan dunia maya,” tegas Smith.
“Bahkan, serangan dunia maya yang lebih kuat dan operasi pengaruh dunia maya daripada yang kita lihat hari ini,” sambungnya.
Tetapi, Smith juga mengatakan hal keamanan siber bisa dibantu juga dengan penggunaan AI itu sendiri.
“Kami sudah menggunakan AI untuk mengidentifikasi serangan baru secara real time, dan mencegahnya,” terang Smith dalam menjelaskan pertahanan siber oleh AI.
Selain itu, Smith menyatakan bahwa, penggunaan AI ini dapat memberikan kemudahan terhadap setiap serangan atau masalah siber.
Presiden perusahaan yang berkontribusi pada OpenAI itu, melihat penggunaan AI untuk memerangi serangan siber, bisa dilakukan secara cepat dibandingkan oleh manusia.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.