Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Singapore Open 2023: Ginting Kukuhkan Nama Sebagai Pemenang di Tunggal Putra

Singapore Open 2023: Ginting Kukuhkan Nama Sebagai Pemenang di Tunggal Putra
Foto Podium Ginting dan Antonsen di Singapore Open 2023 | Sumber: PBSI

ANDALPOST.COM – Usai sudah penyelenggaraan turnamen Singapore Open 2023. Turnamen seri 750 yang diselenggarakan oleh federasi bulutangkis dunia bekerja sama dengan sponsor dan pemerintah Singapura berhasil melahirkan juara baru. 

Dua wakil di tiap sektornya sama-sama mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk mendapatkan gelar juara di turnamen ini. Sebab bukan hanya gelar juara yang penting, tapi juga saat ini para pemain bulutangkis dunia sedang disibukkan dalam pengumpulan poin untuk mengikuti Olimpiade Paris di 2024 mendatang. 

Di turnamen ini Indonesia mengirimkan beberapa wakilnya untuk memperebutkan gelar juara. Namun patut disayangkan dari segelintir banyak wakil, hanya Anthony Sinisuka Ginting yang mampu bertahan hingga babak pamungkas.

Lewat banyak pertarungan sulit sejak babak 32 besar hingga final, Ginting sapaan akrabnya mampu menjawab keraguan publik. Di beberapa pertandingan terakhir penampilan Ginting kurang konsisten itulah mengapa dia cukup mengemban beban yang cukup berat di turnamen ini. 

Jalannya Pertandingan

Di babak sebelumnya, Ginting melewati tiga game untuk berhasil lolos ke babak final. Meski melewati rubberset, di pertandingan babak semifinal tidaklah bermain terlalu lelah dikarenakan di awal set ketiga, lawannya saat itu memilih mundur karena cedera yang dialaminya. 

Usai sang lawan cedera, Ginting kemudian dikukuhkan untuk melaju ke babak final. Di babak pamungkas, Ginting menjamu wakil dari Denmark Anders Antonsen. Ginting jugaterlihat cukup tidak nyaman sehingga ia menyumbangkan poin untuk lawan. Di pihak lain, Antonsen malah lebih dahulu ‘in’ ke dalam permainan. 

Beruntungnya Ginting dengan cepat bisa beradaptasi. Perlahan, atlet berusia 26 tahun itu mulai menemukan pola permainannya.

Sejak saat itu, Ginting terus menerus bermain menekan dengan bola-bola sulitnya. Antonsen sendiri malah terlihat kebingungan mengembalikan bola-bola dari Ginting. 

Interval pertama pun berhasil diraih oleh Ginting lebih dulu. Usai jeda beberapa menit itu, Ginting kembali terus melakukan serangan.

Antonsen pun tidak ingin membuat poin berjarak begitu jauh. Lewat serangan-serangan menyulitkan Antonsen terus merapatkan jarak poin.

Namun Ginting kemudian mampu mendapat tiga poin beruntun dari kesalahan lawan. Ginting menutup game pertama dengan kemenangan 21-16.

Lain halnya di game kedua. Ginting yang sejak interval game pertama bermain tenang dan percaya diri akhirnya kembali menunjukkan kegarangannya sejak babak kedua.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.