Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Spanyol Memecat Pelatih Luis Enrique Setelah Tersingkir Lebih Awal dari Piala Dunia

Pelatih Spanyol Luis Enrique bereaksi setelah pertandingan melawan Maroko di Stadion Education City. (Sumber: MalayMall)

ANDALPOST.COM – Perjalanan Piala Dunia Spanyol telah dipersingkat oleh kekalahan mengejutkan dari Maroko. Karena kekalahan tersebut, perubahan pada tim sepak bola nasional Spanyol pun terjadi. Salah satunya ialah mengganti pelatih Luis Enrique dengan Luis de la Fuente.

Meski pejabat sepak bola Spanyol memuji Enrique pada hari Kamis lalu (08/12/2022), tetapi mereka mengatakan bahwa timnas Spanyol butuh untuk “memulai proyek baru”.

Menurut laporan yang beredar, hal tersebut dilakukan setelah kekalahan mereka pada hari Selasa. Peralihan tersebut itu diusulkan oleh otoritas olahraga Spanyol.

Luis de la Fuente (61) adalah mantan bek kiri Sevilla dan Athletic Bilbao. Ia adalah anggota kunci tim U-19 dan U-21 pemenang Kejuaraan Eropa 2015 dan 2019. Ia sempat melatih tim Spanyol yang berakhir di tempat kedua saat Olimpiade di Tokyo.

Sebelumnya, timnas senior harus mempekerjakan para pemain muda dalam pertandingan persahabatan melawan Lithuania. Hal ini disebabkan karena skuad utama harus menjalani isolasi karena virus corona. Saat itu, de la Fuente adalah pelatihnya.

Roberto Martnez, mantan manajer Belgia, dan Marcelino Garca Toral, mantan pelatih Athletic Bilbao, termasuk di antara pesaing lainnya.

Pertandingan pertama Spanyol di Qatar terbilang sukses saat mereka mengalahkan Kosta Rika 7-0. Terlepas dari keberhasilan awal ini, La Roja tetap tanpa kemenangan di babak penyisihan grup, berakhir dengan hasil imbang 1-1 melawan Jerman.

Selesai dari sana, timnas Spanyol ternyata harus dihadapkan dengan menegak pil pahit kekalahan 2-1 dari Jepang, sebelum disingkirkan oleh Maroko melalui adu penalti.

Setelah tim nasional tersingkir dari Piala Dunia 2018 di Rusia pada babak 16 besar, manajer legendaris Barcelona Enrique itu didatangkan untuk memulai pembangunan kembali yang lengkap.

Meski sempat pergi pada tahun 2017 karena penyakit putrinya dan kematian berikutnya, ia telah kembali lagi ke lapangan hijau pada tahun 2019.

Untuk tahun kedua berturut-turut, ia membantu Spanyol maju ke semifinal Nations League, di mana mereka akhirnya jatuh ke juara akhirnya Prancis.

Tahun lalu, ia juga memimpin Spanyol ke semifinal Kejuaraan Eropa, di mana mereka akhirnya kalah dari Italia dalam adu penalti.

Setelah Piala Dunia, kontrak pria berusia 52 tahun itu akan berakhir. Setelah kekalahan dari Maroko, dia mengumumkan bahwa dia perlu istirahat dan mendiskusikan masa depannya dengan federasi.

Juara dunia 2010, Spanyol, tersingkir di perempat final di Qatar, memicu perdebatan lebih lanjut tentang apakah mereka harus meninggalkan strategi penguasaan bola “tiki-taka” mereka atau tidak.

Enrique sebelumnya menyatakan bahwa, jika dia melanjutkan peran kepelatihannya, dia tidak berniat meninggalkan “tiki-taka,” dan de la Fuente juga diharapkan untuk mempertahankan gaya ini.

Menurut pakar sepak bola Gemma Soler, penunjukan de la Fuente adalah “solusi internal” setelah “bencana” di Qatar. Sehingganya, pemecatan Enrique memang telah diharapkan pasca kekahalan mereka.

Soler mengatakan bahwa meskipun pelatih yang baru masuk mungkin berbagi prinsip sepak bola pendahulunya, tetapi kedua pria itu sangat berbeda karakternya.

“Dia pernah menjadi pelatih U-21 jadi dia tahu semua pemain baru Spanyol ini,” kata Soler menambahkan.

Sementara Luis de la Fuente pendiam dan sederhana, Luis Enrique memiliki kepribadian yang kuat, hal ini sangat berbeda karena Enrique suka berbicara dan menjadi sorotan.

Ketika Spanyol melawan Norwegia untuk melanjutkan pertandingan kualifikasi Euro 2024 (25/05/20019), de la Fuente telah dijadwalkan untuk melakukan debut skuad seniornya.

(AZI/MIC)