Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Sudah Dua Tahun Lalu Depo Plumpang Berstatus Bahaya

foto: Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto kritik kebakaran Pertamina Plumpang/arsip DPR RI

ANDALPOST.COM – Kebakaran Depo Pertamina Plumpang menjadi tragedi di awal bulan Maret 2023. Pasalnya kebakaran ini merenggut korban jiwa sebanyak 17 orang dan 49 luka berat. Selain itu mereka di lokasi sekitar juga harus terpaksa mengungsi.

Menanggapi hal ini Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto buka suara. Fraksi partai Nasdem itu mengatakan jika telah memberi peringatan bahaya sejak dua tahun lalu.

Berulang kali Sugeng memperingatkan pemerintah untuk mengaudit ulang fasilitas Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia melalui Kementrian ESDM.

“Kami Komisi VII DPR sudah berulang-ulang, bahkan dua tahun lalu khusus untuk depo Plumpang itu sudah kita nyatakan istilahnya bahaya satu sehingga harus dipindahkan,” ujar Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto kepada Media, Senin (6/3/2023).

Umur Tangki Timbun Sudah 53 Tahun

Diketahui jika, umur kilang atau tangki timbun di Plumpang dibangun sejak tahun 1970 an, jadi hingga saat ini bisa dikategorikan masuk ke usia tua.

Tentunya fasilitas tersebut akan sangat rentan dengan terhadap cuaca ekstrem. Harusnya variabel standard keamanan bisa ditinjau ulang.

Adapun solusinya terkait kritik tersebut maka pihak pertamina bakalan dipanggil guna memberikan laporan secara detail dan komprehensif.

“Akan kita panggil seluruh pemangku kepentingan yang berkaitan dengan kilang ini, yang sudah tentu adalah Pertamina, untuk bertanggung jawab melebihi yang lain,” ujarnya.

Kebakaran Plumpang akan Menjadi Penghambat Stok BBM

Kejadian kebakaran di kilang Depo Pertamina Plumpang menjadi tragedi yang mendalam. Bagaimana tidak? Kebakaran tersebut terjadi malam hari. Dimana banyak orang sekitar berada di rumah.

Hal ini tentu menyebabkan banyak korban jiwa, hingga membuat 90 KK lebih mengungsi. Selain itu, kebakaran ini juga dikhawatirkan bakal menghambat stok BBM di kawasan sekitar berkurang.

Dikhawatirkan akan terjadi krisis bahan bahan bakar selama beberapa hari di Jakarta. Kekhawatiran tersebut tentu bakal membuat masyarakat panik takut kehabisan BBM.

Namun pemerintah telah memastikan bahwa krisis BBM tersebut tidak bakal terjadi dan bisa diantisipasi. Penting bagi Kementrian ESDM dan Pemangku Jabatan bisa bersinergi untuk menyelesaikan persoalan ini.

Selain itu juga, nampak beberapa kalangan politisi turut hadir membantu korban terdampak. Sejauh ini Golkar yang dinahkodai Airlangga Hartarto menyediakan fasilitas Yellow Clinic. Ini untuk membantu menyediakan faskes bagi korban terdampak.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.