Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, “kita perlu menjaga ketersediaan pakan yang cukup untuk sektor peternakan agar pertumbuhan industri ini tetap berlanjut.”
Keputusan Bulog untuk mengimpor jagung juga memberikan sinyal penting dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin ekstrem. Gangguan cuaca yang tak terduga semakin sering terjadi dan dapat merusak produksi pangan.
Oleh karena itu, diversifikasi pasokan dan ketergantungan terhadap impor menjadi langkah bijak dalam menjaga ketahanan pangan di Indonesia.
Meskipun impor jagung ini menjadi solusi sementara, penting bagi pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk terus berkolaborasi dalam mengembangkan strategi jangka panjang. Terutama dalam menghadapi tantangan ketersediaan pakan ternak di masa depan.
Upaya untuk meningkatkan produksi jagung dalam negeri, memperbaiki infrastruktur pertanian, dan mendukung para petani akan menjadi faktor penting dalam mencapai tujuan tersebut.
Pada akhirnya, langkah Bulog untuk mengimpor 500 ribu ton jagung pakan tahun ini diharapkan dapat memberikan kepastian pasokan. Juga menjaga stabilitas harga dalam industri peternakan. Sambil berfokus pada upaya untuk meningkatkan produksi dalam negeri demi mencapai ketahanan pangan jangka panjang. (paa/ads)