ANDALPOST.COM – Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens sudah sepuluh hari disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Terhitung hingga Sabtu, (18/2) nasib Philip masih belum jelas, mengingat ia masih dalam sandera.
Sementara sejak kabar penyanderaan ini tersiar, pihak pemerintah Indonesia melalui Satgas Damai Cartenz sudah melakukan berbagai upaya. Namun, tanda-tanda kemajuan belum ditemukan.
Bahkan beberapa waktu lalu, Pimpinan KKBI, Egianus Kogoya, mendeklarasikan ajakan bernegosiasi lewat video yang beredar di media sosial.
Lewat video tersebut, KKB memberikan penawaran akan membebaskan pilot tersebut, tapi dengan catatan. Pemerintah harus mengakui kemerdekaan Papua.
Desakan dari DPR kepada TNI-Polri
Situasi ini membuat Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani buka suara. Dia meminta TNI-Polri untuk lakukan upaya maksimal pembebasan tersebut.
Menurutnya, kemampuan TNI-Polri dalam menangani kasus serupa harusnya sudah teruji. Dia yakin bahwa pendekatan yang dilakukan akan berhasil.
“Kami memberikan dukungan moral untuk TNI di lapangan, yang bersama Polri sedang mengupayakan pembebasan pilot Susi Air,” ungkap Christina dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, Kamis (16/2).
Christina pun mengungkapkan, bahwa ia optimis, berbekal pengalaman dan latihan selama ini, tugas pembebasan bisa diselesaikan dengan baik pada waktunya.
Sekali lagi, Christina menekankan bahwa pendekatan secara persuasif adalah kunci.