ANDALPOST.COM — Tesla saat ini sedang berdiskusi dengan pemerintah India untuk mendirikan pabrik dengan kapasitas tahunan untuk memproduksi sekitar setengah juta kendaraan listrik.
Usaha yang diusulkan, yang memerlukan investasi awal hingga $2 miliar, bertujuan untuk mengatasi meningkatnya permintaan kendaraan listrik di India. Juga memposisikan negara tersebut sebagai pusat ekspor mobil listrik Tesla ke negara-negara di kawasan Indo-Pasifik.
Diskusi tersebut, yang dipimpin oleh Kementerian Perdagangan dan Industri, telah berlangsung selama lebih dari setahun, guna menekankan keinginan pemerintah India untuk menarik investasi besar Tesla.
Pabrik yang diusulkan ini sejalan dengan komitmen CEO Tesla Elon Musk sebelumnya untuk melakukan “investasi signifikan” di India, dengan rencana kunjungan ke negara tersebut pada tahun 2024.
Hal ini sejalan dengan yang sebelumnya telah diungkapkan oleh Musk pada Juni lalu.
“Saya yakin Tesla akan berada di India dan akan melakukannya secepat mungkin,” ungkap Musk.
Saat itu Musk juga mengatakan ia adalah “penggemar” Modi dan ia bermaksud mengunjungi India tahun depan.
“Senang bertemu denganmu, Elon Musk. Kami melakukan perbincangan dari berbagai segi mengenai isu-isu mulai dari energi hingga spiritualitas,” Modi menulis di Twitter beberapa jam setelah pertemuan tersebut.
Namun, dalam perkembangan terakhir, Tesla dikabarkan siap berinvestasi hingga $2 miliar untuk mendirikan pabrik di India. Terutama jika pemerintah memotong bea masuk kendaraannya menjadi 15% untuk dua tahun pertama operasi, Jumat (24/11/2023).
Harga Awal
Proyeksi harga awal untuk kendaraan Tesla di India ditetapkan sebesar 2 juta rupee ($24.400,66), menempatkan mereka dalam kelompok harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan listrik yang ada di India.
Harga awal ini lebih dari dua kali lipat harga kendaraan listrik termurah di India, MG Comet, dan setengah juta rupee lebih mahal dari Tata Nexon EV, mobil listrik terlaris di negara itu.
Pemerintah India, yang bertujuan untuk menerapkan pendekatan seimbang yang mendorong manufaktur dan ekspor lokal, berupaya menyelesaikan “kesepakatan bagus” dengan Tesla.
Pabrik yang diusulkan pun diharapkan tidak hanya memenuhi pasar domestik tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap sektor kendaraan listrik.
Di mana saat ini hanya mewakili 1,3% dari total kendaraan penumpang yang terjual di dalam negeri.
Masuknya Tesla ke pasar India sejalan dengan dorongan pemerintah Modi untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik, sebuah langkah yang diperkirakan akan mendorong pertumbuhan pesat di pasar.
Potensi kemitraan ini dapat memberikan peningkatan pendapatan yang besar bagi Tesla, memanfaatkan preferensi konsumen yang sadar lingkungan di negara tersebut yang terus berkembang.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.